ilustrasi (foto: blogspot) |
Membaca Akun Facebook - Saya punya satu akun
facebook fiktif, “Cahya Subuh”. Saya tidak menggunakan nama asli. Foto-foto
tidak pernah mengunggah foto asli. Tujuan membuat akun tersebut hanya untuk
memperluas penyebaran alamat link blog serta penyebaran tulisan terbaru.
Beberapa hari
yang lalu akun fiktif tersebut berulang tahun. Sungguh
mengejutkan, tidak sedikit teman akun tersebut yang mengucapkan “Selamat ulang
tahun”, “Happy Birthday”, atau sekadar “HBD eaa”. Bahkan ada saja yang mengirim
ucapan melalui kartu elektronik.
Wajar begitu
banyak remaja-remaja saat ini yang terjebak akibat “kemolekan” dunia facebook.
Saban bulan ada saja remaja putri yang terjebak akibat bujuk rayu dari
akun-akun fiktif maupun sekadar gombalan melalui akun asli.
Begitu mudahnya
masyarakat kita percaya realitas maya seperti facebook. Akun fiktif dianggap
akun nyata, sungguh-sungguh ada yang memiliki. Foto-foto facebook dianggap
sebagai realitas kehidupan. Pernyataan-pernyataan di kolom status facebook
dianggap sebagai buah pikiran di pemilik akun. Pernak-pernik di facebook
dianggap sebagai kenyataan, sungguh-sungguh mewakili si pemilik akun.
Anggaplah
facebook itu keterwakilan dari si empu akunnya. Facebook itu ibarat beranda
rumah beserta pintu rumah. Mana mungkin kita menyimpulkan bahwa suatu rumah itu
indah dan bagus bila kita hanya melihat beranda dan pintu masuk rumah tersebut.
Namun, hal yang perlu ditekankan adalah, bahwa facebook hanyalah bagian dari
realitas maya. Sebuah dunia fiktif, “dunia baru” yang dipoles sedemikian rupa
oleh si pemilik akun.
Semula facebook
dibuat untuk menjalin pertemanan. Kini fungsi tersebut telah meluas. Tidak
sedikit akun-akun facebook digunakan untuk media pencitraan, dengan menampilkan
apa-apa yang bisa memikat daya tarik masyarakat. Tidak sedikit akun-akun
facebook digunakan untuk media berjualan.
Dengan keadaan
seperti itu, facebook perlu dipandang seutuhnya sebagai bagian dari realitas
dunia maya.
Post a Comment
Silakan tinggalkan komentar Anda di sini. Semoga komentar Anda menjadi awal silaturahmi, saling kritik dan saling berbagi.