Real Madrid VS Bayern Munchen: Tensi Sejarah - Pertandingan
sepak bola bukan hanya sebatas ukuran lapangan semata. Pertandingan sepak bola,
untuk diamati, lebih dari itu. Di stadion terdiri atas lapangan (tempat
bermain), tribun penonton, dan tempat-tempat lainnya.
Di tempat kedua
itulah muncul atraksi-atraksi yang tak kalah seru dibandingkan atraksi dan
kelincahan para pemain di lapangan hijau. Mereka acapkali menabuh genderang,
bersorak sorai, melambaikan tangan secara bersamaan, hingga memercikkan kembang
api. Tak jarang pula para suporter saling sindir dan saling memicu kerusuhan.
Suporter punya
tensi , punya fanatisme yang relatif, punya kreasi, dan sebagainya dalam
mendukung tim kesayangan mereka. Tensi itulah yang menggerakkan mereka. Salah
satu tensi mereka berasal dari sejarah. Entah itu sejarah antarklub, sejarah
antarnegara, sejarah antarsuporter, maupun sejarah antaretnis.
Indonesia,
misalnya, punya sejarah antaranegara yang cukup kuat dengan negara serumpun,
Malaysia. Secara etnisitas, Malaysia dan Indonesia merupakan dua negara yang
berasal dari nenek moyang yang sama, bagian dari Austronesia. Malaysia dan
Indonesia juga berasal dari etnis yang sama, Melayu. Namun, sejarah kolonial
memisahkan keduanya, dikuasi oleh Inggris dan Belanda. DI luar itu, Malaysia
dan Indonesia juga memiliki sejarah pahit. Soekarno, dengan alasan politis,
membenci sikap politik Malaysia yang tidak sejalan dengan pilihan politik
internasional Soekarno pada, sehingga memunculkan “Ganyang Malaysia!”. Tensi
sejarah yang kompleks ini menyebabkan tensi suporter Malaysia dan Indonesia
sulit bersatu. Selalu ada perilaku “unik” dalam pertandingan kedua tim
nasional.
Di klub Eropa,
yang kini sedang memasuki fase seminal Liga Champion (2014), ada dua klub yang
memiliki tensi sejarah. Dua klub tersebut akan bertanding malam ini, Kamis
(23/04) petang (WIB), di Bernabeu, Madrid, Spanyol. Real Madrid kedatangan tamu
tim juara bertahan Liga Champion 2013, Bayern Munchen.
Real Madrid,
selaku wakil Spanyol, memiliki sejarah buruk dengan Jerman. Bayern Munchen,
selaku wakil Jerman, enggan mengalah dari berbagai lini. Bayern Munchen akan
berupaya menjadi tim unggulan, unggul dari hasil pertandingan, unggul sebagai
klub elite, serta menjaga keunggulan sejarah.
Pada tahun
1930-an, Jerman ditakuti Spanyol. Invasi Jerman ke Spanyol membuat rakyat
Spanyol menderita, dari segi ekonomi dan hak-hak sipil. Di tangan Hitler,
Jerman “ingin berkuasa” di tanah Eropa, sehingga berupaya menguasai
negara-negara terdekat, termasuk Spanyol.
Luka sejarah ini
tentu menyebabkan tensi suporter kedua klub terbilang panas. Bukan tidak
mungkin dalam pertandingan Real Madrid dan Bayern Munchen di Bernabeu malam ini
akan menyuguhkan atraksi menarik di tepi lapangan, di tribun pendukung kedua
klub.
Post a Comment
Silakan tinggalkan komentar Anda di sini. Semoga komentar Anda menjadi awal silaturahmi, saling kritik dan saling berbagi.