ilustrasi (foto: blogspot) |
Pesantren Al Anshor Usung Golput - Jamaah Al Anshor,
Wonosalam, Sukoharjo, Ngaglik, Yogyakarta, mengambil sikap politik golongan
putih dalam pemilihan umum 2014. Jamaah Al Anshor menandai golput bersama
tersebut melalui pemajangan poster-poster ajakan golput di beberapa rumah.
Belum dapat diketahui secara pasti dalil kegolputan mereka.
“Dalil mereka,
sistem demokrasi sekarang dianggap cara yang bida’ah. Soalnya sistem demokrasi
ini, bagi mereka, tidak sesuai dengan sistem pada zaman Rasul. Padahal, ya
kalau dilihat lebih dalam lagi, kan pemilihan Ali pada masa dahulu juga
(bersifat) demokratis. Ini juga ditambah dengan keantibaratan mereka. Sistem
sekarang kan berasal dari barat,” kata Imam, peminat kajian gerakan salafi,
Sabtu (26/04), Yogyakarta.
Pondok pesantren
Al Anshor ini menjaga jarak dengan masyarakat setempat. Hal ini terlihat dari
respon sekitar. Menurut paparan Imam saat mengamati kehidupan masyarakat di
sekitar Pondok Pesantren Al Anshor Pak Dukuh, salah seorang warga setempat,
mengaku harus menerima keadaan kebiasaan warga setempat yang memilih menyewakan
rumahnya untuk disewa jamaah Pondok Pesantren Al Anshor dengan harga mahal. Bahkan, menurut Pak
Dukuh, warga Al Anshor itu enggan ikut pemilihan ketua RW. Pak Dukuh tidak
mengetahui alasan keengganan warga Al Anshor tersebut.
Selain itu, cara
berpakaian antara masyarakat setempat dengan jamaah Pondok Pesantren Al Anshor berbeda.
Salah satunya ialah celana. Jamaah Pondok Pesantren Al Anshor menggunakan
celana congklang, sementara warga setempat tidak menggunakan celana congklang.
Menurut Imam, Pondok
Pesantren Al Anshor ini merupakan pimpinan Abu Ubaidah bila merujuk pada
penelitian Noor Haidi. “Menurut Noor Haidi, Abu Ubaidah adalah salah seorang
kelompok Ja’far Umar Thalib (alumni Pondok Pesantren Ihya Assunah. Abu Ubaidah
merupakan salah satu santri yang dikirim ke Yaman. Mereka belajar pada
ulama-ulama salafi Yaman, seperti Muqbil bin Hadi al-wahdhi’i,” papar Imam
Post a Comment
Silakan tinggalkan komentar Anda di sini. Semoga komentar Anda menjadi awal silaturahmi, saling kritik dan saling berbagi.