ARTIKEL PINTASAN

Sunday, December 1, 2013

Nama di Dunia Online




ilustrasi (blogspot)
Nama di Dunia Online - Nama menyimpan harapan dan makna. Harapan itu seumpama doa. Diucap berkali-kali agar menembus batas alam bawah sadar si pendengar. Lebih dari itu, harapan juga ingin disampaikan kepada ruang metafisis agar harapan dapat terwujud. Nama terbentuk atas dasar pemaknaan yang dikontruksi oleh pemberi nama, beranjak dari konteks lalu pada nilai-nilai yang melampaui konteks tersebut..
Tetapi itu semua akan sirna bila kita memaknai secara ahistoris, melepaskan konteks pembentukan nama. Nilainya menjadi makna yang bergantung pada si pemaknanya. Bagi sebagian orang, nama hanya persoalan yang tidak penting, seakan kata Shakespeare, “Apalah arti sebuah nama,” (toh perkataan penyair Inggris itu berada pada konteks percintaan, dan Shakespeare bukanlah orang timur).
Kecenderungan orang Indonesia, sebagai masyarakat timur, peduli pada nama. Tradisi pemberian nama kepada anak, misalnya, dianggap keseriusan. Begitu juga dengan nama-nama toko, misalnya “Toko Jaya Abadi”.
Apabila kita memahami nama-nama portal media online (dalam jaringan, disingkat daring), maka nama tidak hanya mengedepankan harapan dan makna. Pembentukannya mengedepankan keterpautan terhadap penelusur (Google Search/Yahoo Search).
Kita akan sebut satu per satu nama-nama media online yang tergolong media mainstream online. Detik, Merdeka, Viva, dan Okezone. Keempatnya dibentuk untuk menamai media online mereka, sementara di luar itu media online menggunakan nama media inang (cetak), seperti Tempo dan Kompas.
Kita ambil satu di antara empat nama itu, Merdeka (www.merdeka.com). Di mesin penelusur jauh-jauh hari telah “akrab” dengan kata “merdeka” serta keterkaitan kata itu. Di antaranya, “hari merdeka”, “hari kemerdekaan”, “arti merdeka”, “sejarah kemerdekaan”, dan lainnya. Kata itu sering dicari oleh siswa yang mencari tugas sekolah terkait kemerdekaan. Setiap tahun kata itu menjadi obrolan utama kala momentum Dirgahayu RI. Pembuktiannya, secara teknis, Google Keywordtool menyediakan layanan keterkenalan suatu kata.
“Kami beruntung juga karena berdirinya Merdekadotkom sesuai momentum pemilihan gubernur Jakarta, yang dimenangi Joko Widodo,” kata Didik, pemimpin redaksi Merdeka, pada suatu acara yang diadakan Kabar3 (www.kabar3.com), November 2013.

Agar mampu bertahan di tengah daya saing mesin penelusur, nama pada dunia online patut mengedepankan keterkenalan. Ia bukan hanya harapan dan makna visi misi. 

Share this:

Post a Comment

Silakan tinggalkan komentar Anda di sini. Semoga komentar Anda menjadi awal silaturahmi, saling kritik dan saling berbagi.

 
Back To Top
Copyright © 2014 Fredy Wansyah. Designed by OddThemes