ARTIKEL PINTASAN

Tuesday, June 3, 2014

Tentara Belanda Mahir Bahasa Indonesia




Adegan film Oeroeg, Oeroeg (berpeci) dan Johan. (Foto: blogspot)
Review Film OeroegTentara Belanda Mahir Bahasa Indonesia - Salah seorang tentara Belanda bisa mengucapkan kata “Merdeka” secara fasih. Tidak seperti orang Belanda biasanya. Ucapan fasih tersebut membuat salah seorang temannya bertanya, “Mengapa kau bisa fasih mengucapkan ‘merdeka’?”
“Aku lahir di Indonesia,” jawab tentara yang fasih mengucap bahasa Indonesia itu.
Lantas ia bercerita. Dahulu, sebelum ia bergabung tentara Belanda di Indonesia, ia adalah orang Belanda yang lahir di Indonesia. Tepatnya di Kebon Jati, Jawa Barat. Berlatar pada 1896, seperti tertera di salah satu sudut dinding pekarangan rumahnya.
Ia adalah Johan. Anak salah seorang pemimpin perkebunan Belanda, Hendrik, di Kebon Jati, Jawa Barat. Johan hidup hanya bersama sang ayah. Sehari-hari ia bermain bersama orang pribumi, Oeroeg, anak pembantu Hendrik.
Meski hidup bersama-sama, Hendrik tidak menyukai anaknya terus berinteraksi bersama Oeroeg. Kebersamaan itu akan membuat keterpengaruhan. Hendrik khawatir anaknya terpengaruh cara berpikir Oeroeg yang dianggap terbelakang, tidak logis, dan kumuh. “Kamu adalah anak Belanda, Johan!” ucap Hendrik mengingati anaknya.
Kebersamaan tersebut mulai dikhawatirkan Oeroeg ketika ayah Oeroeg tenggelam kala menolong Johan di telaga. Johan bertanya kepada ayahnya, mengapa ayah Oeroeg meninggal. Namun, ayah Johan menutupi perihal kematian ayah Oeroeg. Meski begitu Oeroeg dan Johan masih terus bersama, bermain sehari-hari.
Setelah Johan dewasa, Johan dipindahkan ke Belanda untuk menempuh studi. Setelah studi, Johan kembali lagi ke Indonesia dan bergabung bersama pasukan Belanda di Indonesia pasca-kemerdekaan Indonesia.
Johan kembali ke Indonesia. Banyak hal yang telah berubah. Semua menjadi misteri. Termasuk perubahan sikap perempuan pengasuh Johan kala kecil. Perempuan Belanda itu telah berada di pihak Indonesia, dan menyebarkan isu-isu pro kemerdekaan Indonesia kepada tentara Belanda melalui saluran radio. Misteri semakin bertambah ketika Johan mendapati ayahnya mati di rumahnya.
Atas dasar misteri-misteri itu, Johan berupaya mencari jawabannya. Ia ingin mendapati kepastian. Saat menelusuri sendiri apa yang sebenarnya terjadi pada orang-orang terdekatnya dahulu, Johan terjebak oleh perangkap tentara Indonesia. Johan ditangkap. Disekap di sebuah tempat terpencil. Saat berada di dalam sekapan, seorang perempuan yang mengasuhnya dahulu itu mendatangi Johan. Perempuan yang juga mengasuh Oeroeg itu menceritakan apa yang ingin diketahui Johan. Perihal kematian ayahnya, perihal sikap perempuan itu, perihal kematian ayah Oeroeg, perihal keberadaan Oeroeg, dan perihal tentara-tentara Jepang dan tentara Indonesia.
“Oeroeg tidak membunuh ayahmu. Oeroeg ditahan sejak enam bulan lalu. Ayah Oeroeg mati karena mengambil jam ayahmu yang tenggelam setelah menolong dirimu kala itu. Hanya saja, ayahmu menutupi kebenaran karena demi harga diri keluargamu,” kata perempuan itu.
Johan, sebagai tahanan, lantas ditukar dengan 12 orang Indonesia yang ditahan tentara Belanda. Satu orang Belanda ditukar 12 orang tentara Indonesia. Pertukaran ternyata mempertemukan Oeroeg dan Johan, yang tidak pernah bertemu setelah Johan datang dari Belanda. “Ini jam, jagalah baik-baik,” kata Johan kepada Oeroeg.
Sekitar 1950-an, Oeroeg, sebagai dokter, meninggal karena kecelakaan dalam masa baktinya sebagai dokter di perkampungan. Sementara Johan meninggal pada tahun 1980-an. Di Belanda, Johan hidup sebagai arsitektur sampai akhir hayatnya.


Sutradara: Hans Hylkema
Produser: Budiarti Abiyoga (Indonesia), Paul Voorthuysen (Belanda), Erwin Provoost (Belgia), Helga Bahr (Jerman).
Aktor: Martin Schweb sebagai Oeroeg (dewasa), Rik Laurspach sebagai Johan (dewasa), Ayu Azhari sebagai Satih (saudara Oeroeg), Tuti sebagai Ibu Oeroeg.

Lulus Sensor Film pada tahun Agustus 1999.

Share this:

2 comments :

  1. sayang nama orang Indonesianya "JOHAN" mustnya akan lebih baik bila memakai nama yg lebih kental ke Nusantaraannya atau minimal gunakan nama-nama orang Banten pada umumnya

    ReplyDelete
  2. Johan itu nama orag bulenya (Belana), Mas. Nama orang pribuminya Oeroeg.

    ReplyDelete

Silakan tinggalkan komentar Anda di sini. Semoga komentar Anda menjadi awal silaturahmi, saling kritik dan saling berbagi.

 
Back To Top
Copyright © 2014 Fredy Wansyah. Designed by OddThemes