![]() |
Poster Wayang Pusaka Kemanusiaan Dunia (Gambar: Naw-art) |
Berita Pers "Pesantren Kaliopak Peringati Pengukuhan Wayang" - Wayang merupakan tradisi nusantara yang telah ada sejak sebelum kolonial
masuk ke Nusantara. Di dalam wayang sejatinya mengandung nilai-nilai moralitas
yang cukup tinggi dan nilai spiritualitas. Karena lamanya keberlangsungan
tradisi dan nilai yang terkandung di dalamnya, wayang mendapat apresiasi
positif melalui pengukuhan dari lembaga PBB yang menaungi bidang kebudayaan,
UNESCO.
Untuk
memperingati pengukuhan tersebut, Yayasan Pesantren Kaliopak mengadakan
rangkaian kegiatan wayang. Kegiatan ini bertujuan mendekatkan kembali wayang
kepada masyarakat, khususnya kaum muda. Bentuk pendekatan yang dilakukan berupa
penelaahan sejarah, ajaran-ajaran, hikmah, dan spiritualitas wayang sebagai
pembentuk karakter manusia nusantara dan jatidiri budaya bangsa.
“Namun
demikian, pengukuhan oleh UNESCO itu terasa ironis, karena pada saat yang sama
penghayatan dan pemahaman, bahkan pengenalan, terhadap wayang di tanah air
sendiri sebetulnya mempunyai kecenderungan merosot. Dan bahkan menyempit, untuk
tidak menyebut meluntur,” papar Jadul Maula, Pengasuh Pesantren Kaliopak, beberapa
hari yang lalu, Piyungan, Yogyakarta.
Di
satu sisi, menurut Jadul, penetrasi budaya modern yang terjadi melalui berbagai
media menyebabkan tumbuhnya kesenjangan antara anak muda dan tradisinya. Sementara
di sisi lain, keterpisahan yang semakin lebar antara budaya dan agama juga
memberi kontribusi besar terhadap gejala ini. “Dalam hal ini, arus formalisasi
agama yang selama ini terlalu kencang telah melahirkan pandangan keagamaan yang
sumir terhadap kebudayaan, dan wayang khususnya,” ujar pengurus PWNU Yogyakarta
ini.
Bentuk-bentuk
kegiatan ini berupa diskusi sarasehan, seminar nasional, kelompok belajar,
pameran wayang, lomba, pentas seni tradisional dan tradisi modern, dan
pagelaran wayang. Kegiatan mulai diadakan pada 10 November, melalui diskusi
sarasehan, di Rumah Budaya Nusantara Kaliopak, Dusun Klenggotan, Piyungan,
Bantul, Yogyakarta.
Seperti
diketahui, pada 7 November 2003 UNESCO mengukuhkan wayang kulit sebagai diberikan lembaga kebudayaan PBB (UNESCO)
terhadap Wayang Kulit sebagai “Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of
Humanity”. Pengukuhan ini melengkapi pengukuhan dua tradisi nusantara lainnya,
yakni batik dan keris.
Narahubung
Kepanitiaan:
M Imamul (085740103111)
Zahid
S (08977974344)
Post a Comment
Silakan tinggalkan komentar Anda di sini. Semoga komentar Anda menjadi awal silaturahmi, saling kritik dan saling berbagi.