ARTIKEL PINTASAN

Friday, October 31, 2014

Tuhan di Lapangan Hijau

Selebrasi Van Persie usai mencetak gol (foto: Mirror.co.uk)

Ulasan Sepakbola; Tuhan di Lapangan Hijau - Hingga babak pertama usai, kedudukan Manchester United (MU) dan Chelsea masih imbang 0-0. Meski pasukan The Red Devil lebih dominan dalam penguasaan bola, berkisar antara 52%-48%, MU belum mampu menciptakan gol sebiji pun. Justru Chelsea mampu menciptakan peluang yang sangat berbahaya, saat Eden Hazard mampu melewati benteng pertahanan MU. Sayang, tendangan akhir pemain timnas Belgia itu masih mampu dihalau David De Gea.
Tak berapa lama babak kedua berlangsung, MU langsung berinisiatif melakukan serangan melalui sayap. Sayap kiri dan sayap kanan. Namun, serangan-serangan Chelsea lebih efektif dibandingkan serangan MU. Hingga suatu kesempatan, saat tendangan sudut, Didier Drogba menjadi pahlawan Chelsea. Fabregas, pengeksekusi tendangan pojok, mengumpang ke tiang dekat. Bola disambut Didier Drogba. Bola sundulan pemain veteran itu mengenai kepala Van Persie yang berjaga tepat di garis gawang, sehingga David De Gea tak mampu menghalau bola. Satu gol untuk Chelsea.
Hingga sepuluh menit terakhir babak kedua, MU terus meningkatkan intensitas serangan. Tiga lini serangan terus diaktifkan para pemain MU, mulai dari kedua sisi sayap hingga lini tengah. Strategi roker pemain antara pemain sayap kiri dan pemian sayap kanan pun terus diupayakan. Namun, hasil masih nihil.
Hingga babak tambahan, MU semakin berapi-api, selayaknya permainan tim pada umumnya, yang selalu meningkatkan intensitas serangan di akhir babak kedua akibat kekalahan gol. Suatu kesempatan, bermula dari umpan pojok Di Maria, bola melambung ke arah Fellaini. Pemain timnas Belgia itu menyundul sekenanya, tentu mengarah tepat ke gawang Chelsea. Penjaga gawang Chelsea masih sigap menghalau bola. Terjadilah bola pantulan. Bola pantulan tentu terjadi tanpa rencana pikiran si pemain. Bola menggelinding sekenanya, hingga bola pantulan itu mengarah ke Van Persie.
Dengan kekuatan kaki kirinya, Van Persie menendang bola dengan respon yang cukup baik. Terarah dan efektif. Ceplos...! Bola masuk ke gawang The Blues. Kedudukan menjadi imbang 1-1. Meski waktu tambahan tersisa satu menit lagi, dari empat menit waktu tambahan, Chelsea gagal meraih poin penuh akibat bola pantulan menggelinding ke arah Van Persie.
Gol Van Persie pada laga yang berlangsung di Old Trafford, 26 Oktober 2014, itu mengingatkan “gol tangan Tuhan” Maradonna. “Gol campuran” (meminjam istilah yang digunakan Sindhunata) Maradonna menyiratkan Tuhan juga ikut bermain di lapangan hijau. Tuhan berperan menentukan hasil akhir.
Kedua gol, baik gol Maradonna dan gol Van Persie, merupakan gol yang tercipta atas ketidaksengajaan. Maradonna, entah itu kecerdikan atau ketidaksengajaan, menciptakan gol dengan unsur ketidaksengajaan. Bola jatuh tepat di sisi tangannya. Semula Maradonna ingin menyundul. Begitu pula Van Persie, semula pemain timnas Belanda ini bersiap-siap ingin menyundul umpan dari Di Maria. Namun, bola datang ke kakinya ialah bola hasil halauan penjaga gawang Chelsea.
Tuhan ikut bermain di lapangan hijau. Di setiap pertandingan. Tuhan tak pernah tampak oleh penonton, tapi Tuhan berwujud “yang ada” dalam “apa yang tiada”.


Yogyakarta, Oktober 2014

Share this:

Post a Comment

Silakan tinggalkan komentar Anda di sini. Semoga komentar Anda menjadi awal silaturahmi, saling kritik dan saling berbagi.

 
Back To Top
Copyright © 2014 Fredy Wansyah. Designed by OddThemes