Bale mencetak gol ke gawang Borussia Dortmund (foto: blogspot) |
Real Madrid VS
Dortmund, Individual dan Egoisme - Di jalan raya
sekitar ¾ ruas jalan digunakan oleh mobil. Kadang kada mobil diparkirkan di
sisi jalan. Katakanlah, jika lebar jalan raya hanya 5 meter, 4,5 meter di
antaranya kerap “termakan” oleh mobil. Begitupun ruas untuk parkir, hampir 1,5
meter “dimakan” hanya untuk parkir. Padahal, lahan yang digunakan untuk parkir
tersebut adalah ruas yang ditujukan untuk jalanan umum.
Hal lain,
misalnya, instrumen musik, bagaimana soundsystem
yang megah lebih “mencemari” suara. Soundsystem
itu tentu bukan semata soundsystem, melainkan suatu apa yang tampak dari
instrumen-instrumen musik nan megah lainnya, seperti gitar listrik dan
sebagainya. Berbeda halnya dengan instrumen akustik (arti akustik dalam teori
musik).
Dalam konteks
sosial secara luas, misalnya, masyarakat metropolis lebih aktraktif dan lebih
“buas” menggerus kekayaan alam dibandingkan masyarakat pedesaan. Keatraktifan
demi mencapai keuntungan. Seakan (sengaja) melupakan keterbatasan diri dan
melupakan serpihan (pembagian) waktu dalam sehari.
Begitulah tiga
serpihan dari realitas kehidupan saat ini. Uang “bekerja” lebih atraktif,
sebagai simbol kekayaan. Uang lebih memikat dibandingkan hal-hal yang tidak
terkait dengan uang. Benda yang terbuat dari kertas dan logam, yang mempunyai
nilai ekonomi tinggi, bekerja dan memikat manusia sedemikian rupa. Pikiran
manusia pun mengabaikan di luar hal-hal yang berkaitan dengan uang. Karakter
yang membesarkan diri di atas uang seutuhnya akan terbentuklah manusia yang egois,
bekerja sangat individual (Marx memandang sebagai keterasingan di dalam sistem
kapitalisme).
Keterasingan
manusia, yang menjadi individu-individu di tengah masyarakat (kelompok).
Begitulah beberapa kali pemain-pemain Real Madrid seakan terasing, di dalam
laga perempat final Liga Champions Real Madrid VS Borussia Dortmund, Kamis
(03/04), di stadion Real Madrid. Mengangkat tangan kala rekan setim lainnya
menggiring bola. “Aku di sini, hey! (sambil mengangkat tangan),” begitu
kira-kira salah seorang pemain sayap Real Madrid kala melihat rekannya
menggiring bola ke daerah pertahanan lawan.
Real Madrid
adalah ikon klub sepakbola modern. Hidup di atas gelimangan harta (uang).
Membangun tim juga tidak terlepas dari kekuatan harta. Setidaknya hal itu
terlihat dari transfer Real Madrid. Pada musim transfer 2013-2014 Real Madrid
melakukan pembelian pemain termahal, Gareth Bale, dari Tottenham. Padahal, klub
Ibukota Spanyol itu telah memiliki pemain mahal, Cristiano Ronaldo. “Ronaldo
telah hilang kendali dan terlalu lupa daratan. Dia terlalu meninggikan dirinya
sendiri. Dia seharusnya belajar dari Lionel Messi, dan itu akan menghilangkan
tingkah lakunya yang arogan,” kata Wlater Pandiani, striker Uruguay.
Individualisme
dan egoisme Real Madrid memang tidak berasal dari keseluruhan pemain. Namun,
Real Madrid didominasi oleh pemain-pemain yang memiliki kedua. Sebut saja
ikonnya ialah Cristiano Ronaldo dan Gareth Bale.
Seperti
permainan biasanya, Real Madrid selalu mengedepankan permainan bola silang
panjang dan umpan-umpan panjang. Model ini tentu membutuhkan keunggulan
individual pemain, membutuhkan egoisme pemain kala di depan gawang lawan.
Seperti itulah, gol pertama Real Madrid tercipta melalui aktualisasi egoisme
Gareth Bale, pada babak pertama. Begitu pula gol yang diciptakan oleh Cristiano
Ronaldo, mengutamakan peluang gol diri sendiri meskipun peluang itu membawa
keunggulan atas tim tamu, Borussia Dortmund. Bahkan, pada suatu kesempatan,
pada babak kedua, Gareth Bale mengecewakan salah satu pemain sayap Real Madrid.
Gareth Bale mampu menggiring bola ke jantung pertahanan Dortmund, namun ia
melepaskan tembakan tanpa terlebih dahulu melihat posisi pemain lainnya.
Padahal, salah satu pemain telah berdiri bebas, dan akan mendekati keberhasilan
gol jika pemain tersebut diberi umpan oleh Garet Bale. Meski begitu, Los
Blancos mampu unggul 3-0 atas Dorussia Dortmund.
Di sisi lain,
Borussia Dortmund hanyalah tim yang menampilkan permainan tim seutuhnya.
Strategi penusukan melalui sayap kerap gagal ditampilkan para pemain Borussia
Dortmund, yang bermain tanpa Lewandowski. "Kekuatan terbesar kami terletak
pada semangat juang yang tak kenal kompromi,” ujar salah satu pemain belakang
Borussia Dortmund.
Pertandingan
Real Madrid VS Borussia Dortmund menunjukkan kecenderungan bahwa harta (uang)
memang mengalahkan apa-apa yang bukan harta di tengah-tengah kehidupan serba
mesin ini.
Post a Comment
Silakan tinggalkan komentar Anda di sini. Semoga komentar Anda menjadi awal silaturahmi, saling kritik dan saling berbagi.