PSG vs Chelsea, leg I perempat final liga champion 2014 (foto: blogspot) |
Chelasea VS PSG,
Keberuntungan - Sahabat saya
tidak begitu menyukai pertandingan sepakbola. Begitu pula bermain sepakbola.
Bagi dia, sepakbola adalah permainan “aneh”.
“Coba lihat,
masa main bola dikejar-kejar. Masa tendangan keras dan gaya bagus gak gol. Tendangan
yang biasa malah bisa gol. Apa itu?” begitu kira-kira dia berargumen kala saya
tanya perihal ketidaksukaannya terhadap bola.
Ada yang salah
di dalam pandangan sahabat saya itu. Dia tidak menempatkan permainan sepakbola
bermula sebagai sarana membugarkan fisik, lantas dibentuk suatu kesepakatan
hingga akhirnya jadilah sebuah permainan sepakbola, yang kini kerap ditunjukkan
dua tim di dalam arena (lapangan).
Menonton
sepakbola tanpa memahami peruntungan seperti pohon tanpa daun. Kering.
Peruntungan ataupun keberuntungan menghiasi pertandingan sepakbola.
Keberuntungan kadang kala muncul dari para pemain, kadang kala muncul dari
penjaga gawang, kadang kala muncul dari wasit, kadang kala muncul dari cuaca,
kadang kala muncul dari situasi penonton, dan sebagainya.
Bagi para
pemain, keberuntungan itu merupakan faktor kesekian. Pemain akan menjebol
gawang lawan dengan kemampuannya, teknik dan skill. Artinya, para pemain butuh
latihan dan pengalaman yang cukup memumpuni. Tidak lantas seperti menunggu air
hujan di kala kemarau.
Baru-baru ini,
Wayne Rooney mencetak gol fantastis, dari tengah lapangan. Pemain Manchester
United itu dengan sigap menendang bola ke gawang lawan saat baru mendapatkan
bola rebutan dari pemain lawan. Dia tidak melihat dengan detail posisi penjaga
gawang lawan. Hanya sepintas melihat gawang lawan, pemain timnas Inggris itu
langsung menendang bola dengan kaki kanannya. Hasilnya, gol tercipta dan
Mnachester United mampu unggul.
Apakah tendangan
seperti itu bisa dilakukan oleh pemain lain yang belum menyamai pengalaman dan
skill Rooney? Belum tentu. Pemain lain mungkin bisa atau mungkin saja tidak
bisa. Pengalaman dan kemampuan adalah faktor pendukung jawaban tersebut. Namun,
satu hal yang perlu digarisbawahi ialah keberuntungan Rooney. Rooney beruntung
karena kemampuan penjaga gawang lawan tidak begitu hebat dalam menangkis bola.
Rooney beruntung karena posisi penjaga gawang. Hanya saja, teknik dan kerasnya
tendangan Rooney, faktor kemampuan, merupakan landasannya. Tanpa keberuntungan,
tendangan Rooney itu tidak akan mampu masuk ke gawang lawan.
Keberuntungan
adalah ranah ketidakprediksian. Keberuntungan mendekati suatu proses. Manusia
tidak mampu memprediksi bagaimana cita-citanya dapat tercapai. Ia lebih pada
hal di luar dugaan.
Begitu pula
Chelsea kala melawan PSG pada leg kedua perempatfinal Liga Champion. Chelsea
akan mencoba berharap pada keberuntungan. Dekat dengan kebertungang berarti
Chelsea akan mampu melewati fase sulit, artinya mampu mencapai semifinal Liga
Champion.
Pada leg pertama
Chelsea menelan kekalahan, 1-3 atas klub “utusan” Liga Prancis, PSG. Melawan
PSG, tim dengan segudang pemain berkelas, tidak akan mudah. Beberapa titik PSG
dihuni oleh pemain berkelas, seperti Cavani dan Ibrahimovic sebagai ujung
tombak, Thiago Shilva sebagai nahkoda benteng pertahanan, dan pemain lainnya
yang berada di posisi gelandang.
Klub yang
dilatih Jose Mourinho itu tidak hanya membutuhkan allout kemampuan dan skil para pemain, tidak hanya membutuhkan adu
strategi jitu, melainkan harus menyandarkan sisi keberuntungan. Selalu banyak
kemungkinan keberuntungan itu datang, entah ia datang dari sisi Chelsea itu
sendiri maupun datang dari klub lawannya, PSG.
Bukan mustahil
Chelsea justru mendulang kemenangan telak kala melawan PSG pada leg kedua Liga
Champion nanti. Bukan mustahil PSG justru mendapat hujanan gol dari
pemain-pemain berkelas The Blues.
Menyaksikan
pertandingan kedua tim papan atas di liga masing-masing itu tanpa memahami
keberuntungan tentu menjadi tontonan yang menjenuhkan. Logika hitung-hitungan
terkalahkan, di atas keberuntungan. Sama halnya seperti apa yang disampaikan
sahabat saya, di awal tulisan. Tak ubahnya kita memahami kehidupan ini, selalu
ada keberuntungan sehingga membuat diri kita lebih bersemangat. Ada pula
ketidakberuntungan sehingga membuat diri kita lemah dan putuh asa.
Post a Comment
Silakan tinggalkan komentar Anda di sini. Semoga komentar Anda menjadi awal silaturahmi, saling kritik dan saling berbagi.