ARTIKEL PINTASAN

Saturday, October 5, 2013

Orang yang Melakukan




ilustrasi (blogspot)
Sesuai momen tentu berita-berita bertema Lebaran lebih diutamakan. Selain itu, kuantitas berita seputar mudik diperbanyak oleh pembuat berita tersebut. Dari sanalah kita akan banyak temui kata pemudik.
Apabila kita membaca berita-berita itu di portal berita daring (dalam jaringan), tak jarang kita temui kata pemotor. Pada laman Detik.com terdapat judul berita seperti ini, “Mudik Gratis Pemotor Masih Tersedia, Ayo Daftar!” (Minggu, 21 Juli 2013). Berikutnya pada laman Kompas.com terdapat judul berita seperti ini, “Mudik Gratis Dishub Kurang Diminati Pemotor” (Senin, 29 Juli 2013). Berikutnya lagi pada laman Metrotvnews.com, yang setali tiga uang dengan saluran televisinya, Metro TV, terdapat judul seperti ini, “Pemotor Lebih Banyak Tewas di Luar Jadwal Mudik” (Jumat, 26 Juli 2013). Terkait pemotor, ada pula judul berita yang dimuat di laman Okezone.com seperti ini, “Truk Tabrak Pemotor di Harmoni” (Minggu, 21 Juli 2013).
Ada apa dengan Pemotor yang dimuat pada judul-judul tersebut? Tentu penggunaan kata itu aneh bagi pembaca yang memahami tata bahasa. Keanehan serupa juga terjadi di dalam teks berita yang dimuat di laman Indosiar.com berikut ini, “Pesinetron Muhamad Mahdi Dianiaya” (Minggu, 26 Mei 2013). Berikutnya judul berita yang dimuat di laman Tribunnews.com berikut ini, “Arya Wiguna Tak Merasa Cintanya Ditolak Pesinetron Rosnita” (Senin 10 Juni 2013). Berikutnya lagi judul berita yang dimuat di laman Kapanlagi.com berikut ini, “Jihan Fahira Senang Reuni Dengan Pesinetron 90-an” (Kamis 4 Juli 2013).
Pemotor dan Pesinetron adalah kata yang dibentuk dari kata dasar motor dan sinetron dengan imbuhan Pe-. Motor merupakan jenis kata benda. Sinetron juga tergolong sebagai kata benda. Keduanya dibubuhi awalan Pe-. Prefiks Pe- berarti orang yang melakukan, misalnya pekerja berarti orang yang melakukan pekerjaan. Tidak serta-merta prefiks Pe- dapat diikuti seluruh kata dasar, sebab harus mengikuti fungsi prefiks tersebut. Tujuan prefiks Pe- ini ialah membentuk suatu kata menjadi kata benda maupun nomina. Contohnya, kata pukul dibubuhi Pe- menjadi pemukul, yang berarti orang yang memukul.
Lantas mengapa motor dan sinetron (sinema elektronik) sebagai kelas kata benda dibubuhi Pe-? Bila motor dibubuhi Pe-, maka pemotor bermaksud membendakan kata benda. Padahal, melalui kata pemotor maksud si penulis ingin mengartikan orang yang menaiki motor. Begitu juga dengan sinetron, penulisnya ingin mengartikan orang yang bermain sintron. Tentu ini salah kaprah, dan mungkin si penulisnya yang berlatar wartawan daring itu ingin membuat daya tarik (dalam dunia online ada istilah eye catching, dengan tujuan peningkatan pengunjung), mungkin juga si penulisnya itu ingin membuat kebaruan kata, mungkin juga si penulisnya diburu waktu, dan mungkin juga si penulisnya itu tidak tahu soal pembentukan kata atau tata bahasa.
Apa pun maksud si penulisnya, yang jelas mereka sebagai salah satu profesi yang berpengaruh terhadap perkembangan bahasa telah membentuk kata yang salah kaprah di media yang semakin pesat perkembangannya.

Sebagai orang yang membaca (pembaca), melalui telisik kata ini kita dapat pahami mana media yang layak baca dan mana media yang perlu kehati-hatian dalam memahami beritanya.

Share this:

Post a Comment

Silakan tinggalkan komentar Anda di sini. Semoga komentar Anda menjadi awal silaturahmi, saling kritik dan saling berbagi.

 
Back To Top
Copyright © 2014 Fredy Wansyah. Designed by OddThemes