Memilih Pekerjaan - “Kenapa kau mau
bekerja di dunia online?” Kira-kira
begitulah pertanyaan seputar menohok atas tulisan saya di koran Kompas, “Memilih
Media”. Ada di beberapa pertemuan di warung kopi hingga pertemuan saya dengan
teman-teman seprofesi. Khususnya mereka yang telah membaca tulisan “Memilih
Media” itu.
Sebenarnya mudah
saja, bagi mereka yang paham tulisan itu, mereka akan memahami apa subtansi
tulisan “Memilih Media” tersebut. Tulisan “Memilih Media” adalah pandangan saya
sekaligus kritik bahasa media online
yang sejauh ini mengabaikan aspek kebahasaan. Tentu saya mengambil objek atas
kritik itu berdasarkan strata mainstream, media online mainstream.
Bukankah media
massa seharusnya bersikap edukatif? Salah satunya ialah edukasi kebahasaan.
Idealnya, media
massa mampu mengedukasi, salah satunya, kebahasaan. Persoalan utamanya adalah
tuntutan bisnis. Media online
dianggap harus supercepat, ekstrakuota, dan sebagainya. Dengan banyak
pengunjung (visitor), suatu media online dapat memenuhi added value (nilai keuntungan) melalui
penawaran iklan. Mereka yang ingin memasang iklan sangat suka terhadap media
yang banyak pengunjung. Bukan cuma pengunjung, melainkan juga klik tiap tulisan.
Lantas,
persoalan kerja bagi saya adalah perihal tuntutan. Saya memiliki kemampuan,
lalu dengan kemampuan itulah saya memenuhi tuntutan ekonomi. Bukan persoalan keidealan
saya lantas saya tuangkan menjadi suatu wujud yang dapat memenuhi kebutuhan
atau tuntutan ekonomi. Intinya adalah pragmatisme, dalam urusan mencari nafkah
seperti ini.
Toh
saya tetap lebih menikmati mencari informasi melalui media koran dengan
cara-cara tradisional, dan peluang bekerja pun tidak disia-siakan.
Post a Comment
Silakan tinggalkan komentar Anda di sini. Semoga komentar Anda menjadi awal silaturahmi, saling kritik dan saling berbagi.