ARTIKEL PINTASAN

Wednesday, September 25, 2013

Ulasan Film Inglourious Basterds: Kesepakatan (Bag I)




poster film Inglourious Basterds (blogspot) 
Ulasan Film Inglourious Basterds - Aldo Raine, yang diperani aktor kawakan Brad Pritt, menunggu Bridget Von Hammersmark di ruang pertemuan para tamu yang dijaga ketat oleh pengawal. Bridget dibawa masuk oleh Kolonel Landa ke suatu ruangan, tidak jauh dari tempat Aldo Raine menunggu, untuk memastikan pengelabuan yang dilakukan oleh Bridget dan Aldo di bioskop, tempat mereka saat itu. Bioskop itu akan didatangi Adolf Hitler. Misi pengelabuan keduanya, Aldo dan Bridget, yang ditemani oleh dua pengawal Aldo yang telah memasuki ruang bioskop, ialah membunuh pemimpin Nazi itu.
Kolonel Landa duduk di berhadapan dengan Bridget. Memastikan pengelabuan pasukan Yahudi di bawah pimpinan Aldo. “Coba kau keluarkan barang di saku baju sebalah kanan,” pinta Kolonel Landa kepada Bridget.
Bridget menuruti permintaan tersebut. Ia mengeluarkan sepatu dari saku baju sang Kolonel Landa. Sambil tersenyum sinis, Kolonel Landa memasukkan kaki Bridget ke sepatu tersebut. Maksud senyumnya ialah penanda kemenangan atas intrik yang dilakukan Bridget bersama Aldo dan kedua pengawal lainnya. Kolonel Landa segera menerkam, mencekik Bridget karena telah berkhianat terhadap kelompok Nazi, yang sebelumnya Bridget direkrut oleh Aldo sebagai korban yang semalat dari peristiwa penembakan brutal di sebuah lorong bawah tanah.
Kolonel Landa menelefon pengawalnya, “Tangkap orang berjas putih dekat pintu.” Aldo tertangkap. Ia dibawa ke suatu gedung khusus, ke ruangan khusus. Bersama Aldo, ada seorang rekannya, bagian dari kelompok Yahudi. Kolonel Landa, Aldo, dan rekan Aldo berunding di meja.
Perundingan di meja makan dan minum memiliki daya tersendiri untuk berunding. Di meja makan pula pemimpin DKI Jakarta saat ini, Jokowi, mampu berunding dengan pedagang-pedagang kaki lima kala Jokowi memimpin Kota Solo. Perundingan meja makan dan minum seperti itu juga pernah dilakukan pasukan Belanda dengan pimpinan kedaerah kala masa penjajahan di tanah air. Begitu pula mereka yang ingin meluluhkan pasangannya, berbincang di meja makan dan minum. Dengan rileks dan santai, mereka yang beurnding di meja makan dan minum akan menunjukkan keintiman (kedekatan), sehingga memungkinkan hal-hal emosional akan keluar.

Begitu Kolonel Landa memperlakukan Aldo dan rekan Aldo di meja makan dan minum. Di atas meja terdapat tiga gelas, botol minuman, dan telefon. Sang Kolonel menuangkan minuman, ketika itu pula mereka berbincang perihal kesepakatan. “Jika kita ingin meraih kemenangan, kita bisa melakukan kesepakatan di sini,” kata Kolonel.

Share this:

Post a Comment

Silakan tinggalkan komentar Anda di sini. Semoga komentar Anda menjadi awal silaturahmi, saling kritik dan saling berbagi.

 
Back To Top
Copyright © 2014 Fredy Wansyah. Designed by OddThemes