poster film Inglourious Basterds (blogspot) |
Ulasan Film Inglourious Basterds - Aldo Raine, yang
diperani aktor kawakan Brad Pritt, menunggu Bridget Von Hammersmark di ruang
pertemuan para tamu yang dijaga ketat oleh pengawal. Bridget dibawa masuk oleh
Kolonel Landa ke suatu ruangan, tidak jauh dari tempat Aldo Raine menunggu,
untuk memastikan pengelabuan yang dilakukan oleh Bridget dan Aldo di bioskop,
tempat mereka saat itu. Bioskop itu akan didatangi Adolf Hitler. Misi
pengelabuan keduanya, Aldo dan Bridget, yang ditemani oleh dua pengawal Aldo
yang telah memasuki ruang bioskop, ialah membunuh pemimpin Nazi itu.
Kolonel Landa
duduk di berhadapan dengan Bridget. Memastikan pengelabuan pasukan Yahudi di
bawah pimpinan Aldo. “Coba kau keluarkan barang di saku baju sebalah kanan,”
pinta Kolonel Landa kepada Bridget.
Bridget menuruti
permintaan tersebut. Ia mengeluarkan sepatu dari saku baju sang Kolonel Landa.
Sambil tersenyum sinis, Kolonel Landa memasukkan kaki Bridget ke sepatu
tersebut. Maksud senyumnya ialah penanda kemenangan atas intrik yang dilakukan
Bridget bersama Aldo dan kedua pengawal lainnya. Kolonel Landa segera menerkam,
mencekik Bridget karena telah berkhianat terhadap kelompok Nazi, yang
sebelumnya Bridget direkrut oleh Aldo sebagai korban yang semalat dari
peristiwa penembakan brutal di sebuah lorong bawah tanah.
Kolonel Landa
menelefon pengawalnya, “Tangkap orang berjas putih dekat pintu.” Aldo
tertangkap. Ia dibawa ke suatu gedung khusus, ke ruangan khusus. Bersama Aldo,
ada seorang rekannya, bagian dari kelompok Yahudi. Kolonel Landa, Aldo, dan
rekan Aldo berunding di meja.
Perundingan di
meja makan dan minum memiliki daya tersendiri untuk berunding. Di meja makan
pula pemimpin DKI Jakarta saat ini, Jokowi, mampu berunding dengan
pedagang-pedagang kaki lima kala Jokowi memimpin Kota Solo. Perundingan meja
makan dan minum seperti itu juga pernah dilakukan pasukan Belanda dengan
pimpinan kedaerah kala masa penjajahan di tanah air. Begitu pula mereka yang
ingin meluluhkan pasangannya, berbincang di meja makan dan minum. Dengan rileks
dan santai, mereka yang beurnding di meja makan dan minum akan menunjukkan
keintiman (kedekatan), sehingga memungkinkan hal-hal emosional akan keluar.
Begitu Kolonel
Landa memperlakukan Aldo dan rekan Aldo di meja makan dan minum. Di atas meja
terdapat tiga gelas, botol minuman, dan telefon. Sang Kolonel menuangkan
minuman, ketika itu pula mereka berbincang perihal kesepakatan. “Jika kita
ingin meraih kemenangan, kita bisa melakukan kesepakatan di sini,” kata Kolonel.
Baca selanjutnya Ulasan Film Inglourious Basterds: Kesepakatan (Bag II)
Post a Comment
Silakan tinggalkan komentar Anda di sini. Semoga komentar Anda menjadi awal silaturahmi, saling kritik dan saling berbagi.