ARTIKEL PINTASAN

Monday, September 23, 2013

September Soeratin (I)




September Soeratin: Ulasan Piala AFF U-19 - Konsep Indonesia baru saja digagas, 1928. Pemuda-pemudi kala itu, dari beberapa kelom Jong, berkumpul mendeklarasikan apa yang kita kenal sebagai Sumpah Pemuda. Dua tahun setelah itu, tepatnya 1930, pemuda lain berkumpul. Pemuda lain itu merupakan kelompok pemuda yang memiliki kesamaan visi dan kegemaran sepakbola.
Dengan genggaman Belanda di Indonesia, pemuda dari Jakarta, Surabaya, Madiun, Bandung, Magelang, dan Surakarta, berkumpul di suatu tempat dekat alun-alun Yogayakarta. Mereka tidak membicarakan politik atau ekonomi. Apa yang mereka bicarakan ialah atas dasar kesamaan olahraga itu, sepakbola.
19 April 1930 merupakan waktu peristiwa perkumpulan mereka. Tidak ada yang aneh dan tidak ada yang patut digembar-gemborkan kala itu. Sebagai anak pribumi, meski dengan rasa ketakutan politik, dari pertemuan mereka lahirlah suatu lembaga persatuan sepakbola. Kala itu masih bernama Persatuan Sepakraga Seluruh Indonesia. Belanda tentu tidak tenang, sebab Belanda telah memiliki sendiri lembaga persatuan sepakbola Belanda di Nusantara.
Cita-cita mereka hanya satu, mengakomodasi bakat sepakbola anak negeri. Tentu pula cita-cita besar mereka tidak lain adalah unjuk aksi dengan klub sepakbola nonpribumi.
Di balik kegigihan itu, pembentukan lembaga sepakbola, Soeratin adalah dalang segalanya. Usianya baru 32 kala mengadakan pertemuan di Yogyakarta tersebut. Bukan seperti dalang di balik layar, melainkan seumpama kayu di balik kobaran api. Ia ikut terbakar. Karena ada kayu, api pun berkobar. Pada tahun pertama persatuan sepakbola tersebut, Soeratin menjadi ketua. Selain pelopor, Soeratin juga menunjukkan dirinya sebagai tokoh garda depan dalam lembaga. Begitulah kira-kira gambaran peran Soeratin di balik gejolak kehausan pemuda dalam apresiasi sepakbola kala itu.

Soeratin adalah tokoh yang lahir pada 17 September 1898. Ia hidup di tengah-tengah keluarga mampu secara ekonomi. Ia mampu menempuh studi hingga meraih gelar insinyur (Ir). Intelektualitasnya cukup dipandang kaum Belanda kala itu. Sebagai arsitektur, Soeratin sangat sering berinteraksi dengan orang-orang Belanda, bila dibandingkan pemuda-pemuda lainnya.

Share this:

2 comments :

  1. Selamat buat tim indonesia untuk kemenangan piala AFF U19. Mampir jika berkenan mas

    ReplyDelete
  2. Oke. Terima kasih telah berkunjung. Salam hangat.

    ReplyDelete

Silakan tinggalkan komentar Anda di sini. Semoga komentar Anda menjadi awal silaturahmi, saling kritik dan saling berbagi.

 
Back To Top
Copyright © 2014 Fredy Wansyah. Designed by OddThemes