Baca Juga Menengok Film Iran Father (Pedar) bag I
akhir adegan film Father |
Film Iran Father (Pedar) - Cinta Ibu kepada
anaknya, menurut Erick Fromm, bersifat tidak berdasarkan kondisi (unconditional) dan pasif. Dan itu tidak
bisa diperjuangkan. Cinta seperti itu ada tanpa harus bersusah payah. Tanpa harus
bergerak aktif untuk membuktikan. Menurut Erick Fromm, lagi, agar menjaga cinta
ibu cukup sebatas “menjadi-ada”. Cukup menjadi anak, tidak lebih.
Mehrollah telah
salah bersikap. Ia menunjukkan ekspresi kesalahan itu dengan cara, ia memberi
segepok uang kepada ibunya karena ia menganggap bahwa pernikahan ibunya dengan
polisi itu cuma sebatas demi uang. “Kau telah menyakiti aku!” kata ibu
Mehrollah sambil memukuli Mehrollah di halaman rumah.
Konflik pun
terus berlanjut. Antara ibu dan anak. Antara ayah tiri dan Mehrollah. Hingga suatu
ketika, jelang akhir film berjudul Father
(dalam bahasa aslinya, Pedar)
ayah tiri Mehrollah kesal atas perbuatan Mehrollah mengambil pistol dari saku
celananya. Mesrollah kabur setalah mencuri pistol itu. Ayah tirinya kemudian menyusul
dengan amarah.
Mehrollah
berhasil ditangkap ayahnya, yang kabur ke toko tempatnya bekerja semula,
bersama Latief. Latief dititipkan ke sebuah bus menuju desa, sedang Mehrollah
dibonceng ayahnya dengan sepeda motor. Dalam perjalanan, sepeda motor itu
rusak. Mereka meneruskan perjalanan pulang dengan berjalan kaki. Tepatnya di
gurun pasir. Mereka tidak menemukan jalan utama. Tersesat. Ayah tiri Mehrollah
yang berbadan gempal itu haus. Berjalan tertatih-tatih. Lunglai, dan jatuh. Ketika
itu, saat kemunculan rasa sakit yang diderita, benci Mehrollah kepada ayah
tirinya berubah menjadi cinta. Ia menolong ayah tirinya yang tidak bisa lagi
bergerak akibat kekurangan air. Mehrollah menolong sebisanya. Ia menarik
(menyeret) ayahnya ke tempat sumber air (sungai kecil).
Sesampainya di sumber
air itu keduanya lemah tak berdaya. Kepala
ayahnya diletakkan ke air, sedangkan Mehrollah jatuh pingsan. Ketika itu, foto
di saku ayahnya terbawa air. Dan menghampiri kepala Mehrollah. Ia melihat foto
itu, ayah tirinya bersama ibu dan adik-adiknya.
Film Iran (1996)
Sutradara Majid
Majini.
Film ini
memenangi beberapa penghargaan, lokal (Iran) dan internasional.
Post a Comment
Silakan tinggalkan komentar Anda di sini. Semoga komentar Anda menjadi awal silaturahmi, saling kritik dan saling berbagi.