ARTIKEL PINTASAN

Monday, March 4, 2013

El Clasico, di Balik Kebencian dan Kekaguman


Pertandingan El Clasico 2 Maret 2013, yang baru saja usai, merupakan pertemuan ketiga dalam musim ini, 2012 – 2013. Sebelum pertandingan, kedua jarak poin antara Barcelona dan Madrid cukup jauh, 16 poin. Sisa pertandingan sebelum akhir musim ini tiba, bagi Madrid perhitungan efektif atau tidak efektif melawan seakan percuma. Usai menghadapi Barca, Madrid akan menghadapi Manchester United dalam ajang Liga Champions tengah pekan ini. Selain hitung-hitungan pesimistis perolehan piala Liga Spanyol, siapa pun yang menempati posisi Jose Mourinho akan lebih mengutamakan pertandingan di ajang yang lebih berkelas itu ketimbang Liga Spanyol.
Salah seorang ikon El Clasico, Casillas, memandang, lebih mengungguli pertandingan melawan Manchester United. Namun, baginya kemenangan atas Barca di Bernabeu sangat berpengaruh terhadap mentalitas pertandingan di Old Trafford.  "Kami perlu membawa kemenangan ke Manchester United atas pertandingan melawan Barca. Old Trafford tempat yang sulit. Karena itu kami butuh membawa kemenangan dari permainan kami hari ini menuju Old Trafford," tandas Casillas.
"Cristiano Ronaldo sangat penting. Dia membuktikan dirinya sebagai pemain penting di Real Madrid. Dia pemain kami yang paling penting. Dia telah menunjukkan kelas di laga Clasico lainnya. Ronaldo merupakan pemain vital. Namun, secara kesuluhan tim tampil sangat bagus. Hal ini harus ditunjukkan di Old Trafford (saat melawan Manchester United). Mudah-mudahan, kami bisa membalikkan keadaan dan kami bisa menikmatinya di Real Madrid. Setelah mengalahkan Barcelona, kami berharap bisa membuat kemajuan di Liga Champions. Ini akan membantu," papar Casillas, setelah pertandingan El Clasico pekan lalu di ajang Copa.
Pada pertandingan tadi, Ronaldo tidak menjadi pemain yang mulai sejak awal. Jose Mourinho menurunkan Ronaldo kala waktu permainan telah memasuki menit ke-55. Ia masuk ke lapangan sebagai pengganti Benzema, bersamaan dengan masuknya Khedira sebagai pengganti Kaka. Tampaknya sang pelatih tidak bisa membiarkan pemainnya berlarut-larut tanpa pemain-pemain andalannya di tengah lapangan. Di awal pluit ditiup hingga babak pertama usai, tak ada nama-nama pemain andalan Mourinho, seperti Ronaldo, Ozil, Xabi Alonso, Di Maria, dan Arbeloa. Seperti pernyataan Casillas sebelum pertandingan, tampaknya Mourinho benar-benar mengutamakan pertandingan melawan Manchester tengah pekan depan.
Sejak Ronaldo masuk ke lapangan pada babak kedua, pertandingan semakin mengeluarkan gairah tinggi untuk nikmat ditonton penjuru dunia. Ada banyak aspek kenikmatan tersebut. Salah satunya seputar pertaruhan skil di publik dunia antara kedua ikon klub, Ronaldo dan Messi. Beberapa kali Ronaldo menggetarkan gawang Victor Valdes. Salah satunya kala ia mengambil tendangan bebas. Bola melaju deras menghantam tiang gawang. Ronaldo juga mampu menunjukkan kemampuannya melewati tiga pemain Barca sekaligus, hingga ia mampu melepaskan tendangan tajam yang ditujukan ke gawang.
Di sisi lain, sebelum Ronaldo masuk ke lapangan, Messi telah menunjukkan skilnya di hadapan ribuan penonton yang memadati Bernabeu. Terbukti, Messi mampu menyamakan kedudukan menjadi 1-1 usai tertinggal akibat gol Benzema. Sebelum menghujam bola dengan kaki kirinya ke gawang yang dikawal Diego Lopez, Messi sempat mengelabui seorang pemain belakang Madrid.
Bagi publik gaya keduanya seakan memiliki daya tarik tersendiri. Messi dan Ronaldo mampu membuat sebuah olah raga mengandung seni. Keduanya menyajikan kenikmatan bagi penonton, yang dirasa penonton apa yang dilakukan Messi dan Ronaldo cukup sulit untuk dilakukan sendiri di rumah.
Ronaldo mewakili klub di tahta kerajaan Spanyol. Dipadu dengan sang pelatih yang akuh, keras, tapi cerdas. Gelimangan harta Real Madrid juga melekat di sosok ikon Ronaldo. Ronaldo menjadi sosok kebencian publik dunia yang membenci karakter ketamakan dan kesombongan. “Sebaiknya Cristiano lebih rendah hati sebagai seorang manusia. Dia telah hilang kendali dan terlalu lupa daratan. Dia terlalu meninggikan dirinya sendiri. Dia seharusnya belajar dari Lionel Messi, dan itu akan menghilangkan tingkah lakunya yang arogan,” kata Wlater Pandiani, striker Uruguay.
Sebaliknya, Messi menjadi sosok kekaguman publik dunia yang menyanjung karakter kesederhanaan dan talk less do more. Messi yang kerap menjadi ikon pemain sederhana di dalam lapangan maupun lapangan kerap mendapat simpati. Messi juga dikenal sebagi pemain bola yang mampu membesarkan lembaga sosial melalui pandapatannya, yakni The Leo Foundation. Selain itu, Messi juga dianggap berhasil menyisihkan keringatkan untuk membangun desanya di Argentina. “Untuk menjadi pemain terbaik dunia, Anda tidak hanya harus bagus bermain. Tapi, Anda juga harus disukai banyak orang. Pemain terbaik dunia harusnya pemain yang rendah hati dan bersahabat. Messi memiliki semua karakter itu, sedangkan Ronaldo tidak,” kata Dani Alves.
"Saya tidak pernah membandingkan diri saya atau mengklaim sebagai pesepakbola terbaik di dunia. Saya hanya berusaha menikmati permainan. Selain itu, saya tidak memiliki waktu untuk bersenang-senang,” kata Messi.

***

28 September 2009, pemain senior Madrid Guti dan Raul Gonzalez beserta dua pemain inti Madrid masa kini, Sergio Ramos dan Casillas, memasuki balkon stadion kebesaran klub Ibu Kota, Real Madrid, Santiago Bernabeu. Sang Presiden Klub, Florentino Perez, turut hadir di tengah-tengah keramaian itu. Pendukung, entah itu pendukung Ultras Sur –pendukung yang sering disebut-sebut sebagai pendukung garis keras klub Real Madrid- maupun kelompok-kelompok lainnya, juga datang meramaikan stadion. Tetapi tidak cukup ramai. Keramaian seperti itu bukan keramaian sebuah pertandingan.
Sungguh saja. Di tengah-tengah keramaian ada seorang CEO perusahaan BWIN, Manfred Bodner. Ternyata Manfred menjadi perhatian pengunjung. Ketika ia berdiri, seakan semua mata tertuju padanya. Di hadapannya juga berdiri sang Presiden klub, dengan didampingi para pemain tadi.
Di sana kedua petinggi itu menandatangi sebuah surat kesepakatan bersama (memorandum of understanding). Prosesi telah berlangsung. Penandatanganan kedua belah pihak telah usai. Gemuruh tepuk tangan menandai bahwa klub putih-putih (Los Merengues) akan disponsori oleh perusahaan BWIN hingga tahun 2013.
BWIN adalah perusahaan judi berbasis di negara Austria. Tiga pokok perjudiaannya ialah pertaruhan sepak bola, pertaruhan poker, dan pertaruhan casino. Tahun 2001, perusahaan ini menjadi perusahaan terbuka, usai pindah kepemilikan, dari Simon Bold kepada Viena. Didirikan sejak tahun 1999. Kini perusahaan ini selalu anteng di bursa saham London, Inggris.

***

Akhir tahun 2010, Barcelona (Barca) berani mengambil langkah baru, seakan melabrak pandangan “Barca tanpa iklan.” Barca berani mengambil keputusan mengikat kontrak bersama Qatar Foundation. Melalui kesepakatan antara klub masyarakat pinggiran Spanyol itu dan Qatar Foundation, Barca akan mendapatkan 25 juta pondsterling tiap tahun, hingga masa akhir kontrak berakhir pada tahun 2016.
Sebelumnya, Barca pernah memunculkan logo lembaga PBB, Unicef, di kaos tim. Pihak Barca menyatakan bahwa kerjasama antara Barca dan Unicef bukanlah kerjasama seperti kerjasama komersil klub-klub bola lainnya. Malah, Barca harus mengeluarkan dana 1,5 juta pound tiap tahun di kala perjanjian awal dilakukan pada tahun 2004 silam, untuk diberi kepada Unicef.
Unicef harus berbagi dengan Qatar Faoundation untuk pemasangan logo di kaos resmi Barca. Kedatangan Qatar Foundation akhirnya menyingkirkan logo Unicef yang terpasang di depan. Sejak perjanjian itu, logo Qatar Foundation berada di depan kaos resmi, menggantikan logo Unicef.
Dari tangan seorang warga Qatar, Sheikh Hamad Bin Khalifa Al-Thani, tepatnya di Doha, Qatar Foundation didirikan pada tahun 1995 sebagai lembaga pengembangan kemanusiaan yang berorientasi pada pengetahuan dan teknologi. Kekuatan Qatar Foundation di tanah sendiri memberi pengaruh yang besar bagi pengurus negara Qatar. Terbukti, sejak 2008 Qatar membawa visi tranformasi karakter dari karakter masyarakat karbon menjadi masyarakat berpengatahuan. Visi itu disokong penuh oleh Qatar Foundation.

***

Sepak bola bukan sekadar olah raga. Pertandingan sepak bola bukan lagi seutuhnya adu prima antarolahragawan. Semenjak tanah Inggris melahirkan sepak bola, kapitalisme telah melirik sektor-sektor mana saja yang dapat dieksploitasi.
Pertandingan antara Barca vs Madrid dalam selama bulan ini, Februari – Maret 2013, publik mencurigai adanya skandal di balik layar. Pada sesi pertama pertandingan Madrid vs Barca dalam ajang Piala Copa, penonton sejadag raya ini mencaci Tim Putih akibat wasit menyudahi pertandingan di kala Barca bersiap-siap melakukan tendangan pojok, dengan situasi Barca tertinggal satu gol dari Madrid. “Kurang ajar banget tuh wasit! Mana bisa seharusnya ditiup pluit, lawan masih nyerang lewat tendangan pojok. Bikin orang kalah taruhan, kurang ajar!” ujar salah seorang penjaga kios rokok – saya dan penjaga rokok itu nonton bareng – yang merasa kesal akibat ulah wasit.
Melalui kedigdayaan uang, pelaku judi akan mencaci pihak-pihak yang melakukan kecurangan apabila kondisi klub yang didukungnya dalam kondisi kalah. Sebaliknya, pelaku judi akan mendukung habis-habisan serta memuja-muji klub yang didukungnya apabila dalam kondisi menang. Lalu, bagaimana sikap pendukungan BWIN yang sesungguhnya kala publik penjudi memasang taruhan untuk mengungulkan Barca?

Fredy Wansyah

Penulis, editor, pewarta lepas. Wakil ketua Metafor.

Share this:

Post a Comment

Silakan tinggalkan komentar Anda di sini. Semoga komentar Anda menjadi awal silaturahmi, saling kritik dan saling berbagi.

 
Back To Top
Copyright © 2014 Fredy Wansyah. Designed by OddThemes