Pertandingan El Clasico 2 Maret 2013, yang baru saja usai, merupakan pertemuan
ketiga dalam musim ini, 2012 – 2013. Sebelum pertandingan, kedua jarak poin
antara Barcelona dan Madrid cukup jauh, 16 poin. Sisa pertandingan sebelum
akhir musim ini tiba, bagi Madrid perhitungan efektif atau tidak efektif
melawan seakan percuma. Usai menghadapi Barca, Madrid akan menghadapi
Manchester United dalam ajang Liga Champions tengah pekan ini. Selain
hitung-hitungan pesimistis perolehan piala Liga Spanyol, siapa pun yang
menempati posisi Jose Mourinho akan lebih mengutamakan pertandingan di ajang
yang lebih berkelas itu ketimbang Liga Spanyol.
Salah seorang ikon El Clasico, Casillas, memandang, lebih mengungguli
pertandingan melawan Manchester United. Namun, baginya kemenangan atas Barca di
Bernabeu sangat berpengaruh terhadap mentalitas pertandingan di Old
Trafford. "Kami perlu membawa
kemenangan ke Manchester United atas pertandingan melawan Barca. Old Trafford
tempat yang sulit. Karena itu kami butuh membawa kemenangan dari permainan kami
hari ini menuju Old Trafford," tandas Casillas.
"Cristiano Ronaldo sangat penting.
Dia membuktikan dirinya sebagai pemain penting di Real Madrid. Dia pemain kami
yang paling penting. Dia telah menunjukkan kelas di laga Clasico lainnya.
Ronaldo merupakan pemain vital. Namun, secara kesuluhan tim tampil sangat
bagus. Hal ini harus ditunjukkan di Old Trafford (saat melawan Manchester
United). Mudah-mudahan, kami bisa membalikkan keadaan dan kami bisa
menikmatinya di Real Madrid. Setelah mengalahkan Barcelona, kami berharap bisa
membuat kemajuan di Liga Champions. Ini akan membantu," papar Casillas,
setelah pertandingan El Clasico pekan lalu di ajang Copa.
Pada pertandingan tadi, Ronaldo tidak
menjadi pemain yang mulai sejak awal. Jose Mourinho menurunkan Ronaldo kala
waktu permainan telah memasuki menit ke-55. Ia masuk ke lapangan sebagai
pengganti Benzema, bersamaan dengan masuknya Khedira sebagai pengganti Kaka.
Tampaknya sang pelatih tidak bisa membiarkan pemainnya berlarut-larut tanpa
pemain-pemain andalannya di tengah lapangan. Di awal pluit ditiup hingga babak
pertama usai, tak ada nama-nama pemain andalan Mourinho, seperti Ronaldo, Ozil,
Xabi Alonso, Di Maria, dan Arbeloa. Seperti pernyataan Casillas sebelum pertandingan,
tampaknya Mourinho benar-benar mengutamakan pertandingan melawan Manchester
tengah pekan depan.
Sejak Ronaldo masuk ke lapangan pada
babak kedua, pertandingan semakin mengeluarkan gairah tinggi untuk nikmat
ditonton penjuru dunia. Ada banyak aspek kenikmatan tersebut. Salah satunya
seputar pertaruhan skil di publik dunia antara kedua ikon klub, Ronaldo dan
Messi. Beberapa kali Ronaldo menggetarkan gawang Victor Valdes. Salah satunya
kala ia mengambil tendangan bebas. Bola melaju deras menghantam tiang gawang.
Ronaldo juga mampu menunjukkan kemampuannya melewati tiga pemain Barca
sekaligus, hingga ia mampu melepaskan tendangan tajam yang ditujukan ke gawang.
Di sisi lain, sebelum Ronaldo masuk ke
lapangan, Messi telah menunjukkan skilnya di hadapan ribuan penonton yang
memadati Bernabeu. Terbukti, Messi mampu menyamakan kedudukan menjadi 1-1 usai
tertinggal akibat gol Benzema. Sebelum menghujam bola dengan kaki kirinya ke
gawang yang dikawal Diego Lopez, Messi sempat mengelabui seorang pemain
belakang Madrid.
Bagi publik gaya keduanya seakan
memiliki daya tarik tersendiri. Messi dan Ronaldo mampu membuat sebuah olah
raga mengandung seni. Keduanya menyajikan kenikmatan bagi penonton, yang dirasa
penonton apa yang dilakukan Messi dan Ronaldo cukup sulit untuk dilakukan
sendiri di rumah.
Ronaldo mewakili klub di tahta kerajaan
Spanyol. Dipadu dengan sang pelatih yang akuh, keras, tapi cerdas. Gelimangan
harta Real Madrid juga melekat di sosok ikon Ronaldo. Ronaldo menjadi sosok
kebencian publik dunia yang membenci karakter ketamakan dan kesombongan. “Sebaiknya
Cristiano lebih rendah hati sebagai seorang manusia. Dia telah hilang kendali
dan terlalu lupa daratan. Dia terlalu meninggikan dirinya sendiri. Dia
seharusnya belajar dari Lionel Messi, dan itu akan menghilangkan tingkah
lakunya yang arogan,” kata Wlater Pandiani, striker Uruguay.
Sebaliknya, Messi menjadi sosok
kekaguman publik dunia yang menyanjung karakter kesederhanaan dan talk less do more. Messi yang kerap
menjadi ikon pemain sederhana di dalam lapangan maupun lapangan kerap mendapat
simpati. Messi juga dikenal sebagi pemain bola yang mampu membesarkan lembaga
sosial melalui pandapatannya, yakni The Leo Foundation. Selain itu, Messi juga
dianggap berhasil menyisihkan keringatkan untuk membangun desanya di Argentina.
“Untuk menjadi pemain terbaik dunia, Anda tidak hanya harus bagus bermain.
Tapi, Anda juga harus disukai banyak orang. Pemain terbaik dunia harusnya
pemain yang rendah hati dan bersahabat. Messi memiliki semua karakter itu,
sedangkan Ronaldo tidak,” kata Dani Alves.
"Saya tidak pernah membandingkan
diri saya atau mengklaim sebagai pesepakbola terbaik di dunia. Saya hanya berusaha menikmati permainan. Selain itu, saya tidak memiliki
waktu untuk bersenang-senang,” kata Messi.
***
28 September 2009, pemain senior Madrid
Guti dan Raul Gonzalez beserta dua pemain inti Madrid masa kini, Sergio Ramos
dan Casillas, memasuki balkon stadion kebesaran klub Ibu Kota, Real Madrid,
Santiago Bernabeu. Sang Presiden Klub, Florentino Perez, turut hadir di
tengah-tengah keramaian itu. Pendukung, entah itu pendukung Ultras Sur
–pendukung yang sering disebut-sebut sebagai pendukung garis keras klub Real
Madrid- maupun kelompok-kelompok lainnya, juga datang meramaikan stadion.
Tetapi tidak cukup ramai. Keramaian seperti itu bukan keramaian sebuah
pertandingan.
Sungguh saja. Di tengah-tengah keramaian
ada seorang CEO perusahaan BWIN, Manfred Bodner. Ternyata Manfred menjadi
perhatian pengunjung. Ketika ia berdiri, seakan semua mata tertuju padanya. Di
hadapannya juga berdiri sang Presiden klub, dengan didampingi para pemain tadi.
Di sana kedua petinggi itu menandatangi
sebuah surat kesepakatan bersama (memorandum of understanding). Prosesi telah
berlangsung. Penandatanganan kedua belah pihak telah usai. Gemuruh tepuk tangan
menandai bahwa klub putih-putih (Los
Merengues) akan disponsori oleh perusahaan BWIN hingga tahun 2013.
BWIN adalah perusahaan judi berbasis di
negara Austria. Tiga pokok perjudiaannya ialah pertaruhan sepak bola,
pertaruhan poker, dan pertaruhan casino. Tahun 2001, perusahaan ini menjadi
perusahaan terbuka, usai pindah kepemilikan, dari Simon Bold kepada Viena.
Didirikan sejak tahun 1999. Kini perusahaan ini selalu anteng di bursa saham London, Inggris.
***
Akhir tahun 2010, Barcelona (Barca)
berani mengambil langkah baru, seakan melabrak pandangan “Barca tanpa iklan.”
Barca berani mengambil keputusan mengikat kontrak bersama Qatar Foundation.
Melalui kesepakatan antara klub masyarakat pinggiran Spanyol itu dan Qatar
Foundation, Barca akan mendapatkan 25 juta pondsterling tiap tahun, hingga masa
akhir kontrak berakhir pada tahun 2016.
Sebelumnya, Barca pernah memunculkan
logo lembaga PBB, Unicef, di kaos tim. Pihak Barca menyatakan bahwa kerjasama
antara Barca dan Unicef bukanlah kerjasama seperti kerjasama komersil klub-klub
bola lainnya. Malah, Barca harus mengeluarkan dana 1,5 juta pound tiap tahun di
kala perjanjian awal dilakukan pada tahun 2004 silam, untuk diberi kepada
Unicef.
Unicef harus berbagi dengan Qatar
Faoundation untuk pemasangan logo di kaos resmi Barca. Kedatangan Qatar
Foundation akhirnya menyingkirkan logo Unicef yang terpasang di depan. Sejak
perjanjian itu, logo Qatar Foundation berada di depan kaos resmi, menggantikan
logo Unicef.
Dari tangan seorang warga Qatar, Sheikh
Hamad Bin Khalifa Al-Thani, tepatnya di Doha, Qatar Foundation didirikan pada
tahun 1995 sebagai lembaga pengembangan kemanusiaan yang berorientasi pada
pengetahuan dan teknologi. Kekuatan Qatar Foundation di tanah sendiri memberi
pengaruh yang besar bagi pengurus negara Qatar. Terbukti, sejak 2008 Qatar
membawa visi tranformasi karakter dari karakter masyarakat karbon menjadi
masyarakat berpengatahuan. Visi itu disokong penuh oleh Qatar Foundation.
***
Sepak bola bukan sekadar olah raga.
Pertandingan sepak bola bukan lagi seutuhnya adu prima antarolahragawan.
Semenjak tanah Inggris melahirkan sepak bola, kapitalisme telah melirik
sektor-sektor mana saja yang dapat dieksploitasi.
Pertandingan antara Barca vs Madrid
dalam selama bulan ini, Februari – Maret 2013, publik mencurigai adanya skandal
di balik layar. Pada sesi pertama pertandingan Madrid vs Barca dalam ajang
Piala Copa, penonton sejadag raya ini mencaci Tim Putih akibat wasit menyudahi
pertandingan di kala Barca bersiap-siap melakukan tendangan pojok, dengan
situasi Barca tertinggal satu gol dari Madrid. “Kurang ajar banget tuh wasit!
Mana bisa seharusnya ditiup pluit, lawan masih nyerang lewat tendangan pojok.
Bikin orang kalah taruhan, kurang ajar!” ujar salah seorang penjaga kios rokok
– saya dan penjaga rokok itu nonton bareng – yang merasa kesal akibat ulah
wasit.
Melalui kedigdayaan uang, pelaku judi
akan mencaci pihak-pihak yang melakukan kecurangan apabila kondisi klub yang
didukungnya dalam kondisi kalah. Sebaliknya, pelaku judi akan mendukung
habis-habisan serta memuja-muji klub yang didukungnya apabila dalam kondisi
menang. Lalu, bagaimana sikap pendukungan BWIN yang sesungguhnya kala publik
penjudi memasang taruhan untuk mengungulkan Barca?
Penulis,
editor, pewarta lepas. Wakil ketua Metafor.
Post a Comment
Silakan tinggalkan komentar Anda di sini. Semoga komentar Anda menjadi awal silaturahmi, saling kritik dan saling berbagi.