seblak |
Keripik Bandung Seblak. Rasanya survive
dengan mengandalkan bulanan saja tidak cukup. Banyak kebutuhan yang harus
dipenuhi. Hidup di Jakarta hanya mengandalkan bulanan itu sangat sulit,
khususnya bekerja pada profesi yang tidak bisa mengandalkan gaji bulanan.
Saya punya
peluang buat cari tambahan, buat cari sampingngan. Saya punya rekanan (saya
anggap saudara) yang bisa membuat keripik Bandung. Keripik Bandung ini dikenal
orang dengan sebutan “Seblak”. Disebutlah itu dengan Keripik Bandung Seblak. Lantas saya berpikir, mengapa saya tidak
memanfaatkan peluang berbisnis keripik Bandung seblak?
Keripik Bandung
seblak ini sebenarnya ada ragam lainnya. Biasa dikenal seblak basah. Bila
keripik bandung seblak ini ragamnya kering, seblak basah itu seperti ragam
masakan tumis.
Makanan khas
Bandung seblak saya ambil dari rekanan saya. Ia tinggal di Nangorak, Sumedang,
Jawa Barat. Keripik Bandung seblak disiapkan dengan ragam bungkus yang
berbeda-beda. Ada bungkus kecil, sedang, dan besar. Semuanya tergantung,
menyesuaikan selera pembeli.
Saya kira saya
bisa menawarkan keripik Bandung seblak ke relasi-relasi di tempat saya
beraktivitas. Toh memanfaatkan relasi untuk menjual sesuatu itu tidak dilarang,
karena mencari nafkah itu hanya dibatasi pada persoalan halal atau tidak halal.
Keripik Bandung seblak
ini dilabeli dengan nama “Seblak Teh Na”. Yap, rasanya mungkin Anda sudah tahu
seperti apa. Cukup pedas atau bisa sangat pedas. Bergantung pada selera pedas. Mau
tau harganya?
Rp3.500 (ukuran ekonomis)
Rp7.500 (ukuran 1\4kg)
Rp15.000 (ukuran 1\2kg)
Rp30.000 (ukuran 1kg)
Rp15.000 (ukuran 1\2kg)
Rp30.000 (ukuran 1kg)
Kini saya siap membawa seblak ke mana
saya pergi untuk ditawarkan ke setiap relasi.
Post a Comment
Silakan tinggalkan komentar Anda di sini. Semoga komentar Anda menjadi awal silaturahmi, saling kritik dan saling berbagi.