ARTIKEL PINTASAN

Tuesday, June 19, 2012

Apa yang Dapat Dihasilkan Hari Ini?


Apa yang Dapat Dihasilkan Hari Ini?

Suatu ketika, siang tadi seorang OB di kantor mengeluh, "Duh, ngantuk banget." Aku bilang, "Itulah, akibat diperbudak bola." Lalu dia sambut, "Pertandingan seru, Mas." Aku sambut lagi, "Buat apa maksain diri. Toh kalau tidak nonton kita tidak mati. Kan bisa nonton ulangannya, atau nonton di Okezone TV, percuma itu bertebaran video-video buatan anak IT kiita." Dia pun menegaskan, beda feel kalau nonton tidak pas waktunya. Selain itu, tidak ada passion kalau menonton ulangan itu.
Dari 250 Juta manusia di Indonesia ini, kalau waktunya tersita untuk nonton bola di tengah malam, apa jadinya bangsa ini? Katakanlah seperlimanya menonton bola. 250/5 juta, itu artinya 50 juta manusia di Indonesia menghabiskan waktunya untuk bola saja. Mari kita compare antara pemain-pemain bola dan pertandingan itu dengan diri kita. Pemain sehat, sedangkan kita kurang tidur, yang artinya akan berdampak pada trombosit kita. Instrumen dan pemain bola di sana mendapatkan uang, baik itu dari tiket, penjualan pernak-pernik (komoditas), iklan, maupun hak siar (bayangkan bila tiap-tiap negara dari separuh keseluruhan negara di dunia ini membeli hak siar), sedangkan kita tersita waktu tanpa menghasilkan apa-apa, kecuali kenikmatan semu.
Sadarkah kita bahwa memaksa diri untuk menonton bola Euro itu sama halnya seperti memaksa diri untuk membirukan mata kita, memirangkan rambut kita, memancungkan hidung kita, meninggikan badan kita, dan lain-lain. Padahal, geografis kita berbeda. Iklim kita berbeda. Maka itulah, hidung mereka mancung-mancung karena suhu dingin. Maka itulah, rambut mereka pirang karena jarang tersengat matahari. Karena itulah, karena itulah, karena geografi itulah kita berbeda. Karena itu pulalah waktu Indonesia dengan Eropa itu berbeda. Semestinya kita istirahat, tetapi kita justru tidak memanfaatkan waktu istirahat kita.
Produktifitas kita tersita. Soal produktifitas ini, aku ingat Mbah Gus (Dur). Usai jadi presiden, dia selalu menulis enam judul artikel tiap harinya. Ingat Om Soekarno pula, di kamar mandi pun buku tergeletak, yang menandakan bahwa aktifitas di kamar mandinya itu dia menyambi membaca buku. Ingat film Nims Island, saking sibuknya menulis si tokoh perempuan sampai takut keluar rumahnya.
Aku pun terhenyak, benar juga bahwa waktu berharga. Aku pun berpikir, tampaknya harus benar-benar mampu memanajemen waktu. Bagaimana hidup kita di dalam waktu ini mampu menghasilkan sesuatu yang memiliki fungsi bagi orang lain. Hidup ini tidak sesimpel hitung-hitungan 1 +2 = 3. Tidak sesimpel, hidup ini cari kerja untuk mengumpulkan duit agar bisa nikah. Lalu punya anak. Sudah? Bila sudah, apa yang akan dihasilkan dari hidup seperti itu? Paling-paling menghasilkan kenikmatan bagi diri sendiri.

Bagaimana?

Share this:

2 comments :

  1. sedikit aja bangsa kita dijajah lewat tontonaan yang akan mmelupakan diri sendiri bahkan melupakan urusan orang lain,, salah satunya menonton permainan sepak bola, salah duanya kita disibukan setiap hari dengan curhat curhatan lewat jejaring sosial (facebook,tweeter, BBM, dll) he he he he

    ReplyDelete
  2. sedikit aja bangsa kita dijajah lewat tontonaan yang akan mmelupakan diri sendiri bahkan melupakan urusan orang lain,, salah satunya menonton permainan sepak bola, salah duanya kita disibukan setiap hari dengan curhat curhatan lewat jejaring sosial (facebook,tweeter, BBM, dll) he he he he

    ReplyDelete

Silakan tinggalkan komentar Anda di sini. Semoga komentar Anda menjadi awal silaturahmi, saling kritik dan saling berbagi.

 
Back To Top
Copyright © 2014 Fredy Wansyah. Designed by OddThemes