ARTIKEL PINTASAN

Tuesday, April 3, 2012

menjadi pekerja media online (#1)

Menjadi pekerja media online itu seperti memeras keringat di atas tungku api. Kita memeras keringat tapi akan segera datang lagi keringatnya. Begitulah gambaran kecil pengalaman kerja saya selama dua hari, tanggal 2 dan tanggal 3 April. Masuk kerja pukul 8.30 WIB, lalu pulangnya pukul 7 malam. Itupun kalau tidak ada ‘halangan’ dari kantor. Jam istirahat hanya 1 jam kurang. Itu artinya, sebagai asisten redaktur, sehari mesti menghadapi layar komputer selama 9 s.d 10 jam!
Saya bekerja di salah satu media online yang dimiliki MNC Group –si empunya adalah Hary Tanoesoedibyo, yang belakangan genjar di partai Nasdem- dengan terpaksa karena tiada pilihan lain untuk memenuhi kebutuhan hidup sendiri dan kebutuhan ‘lainnya’. Sama seperti cerita-cerita rekanan di media sesama, misal Detik.com, yang bekerja menyampaikan informasi berdasarkan kecepatan. Ya, saya sebagai asisten redaktur. Spesifikasi tugasnya ialah menyeleksi bahasa yang ‘ngawur’ dari tata bahasa Indonesia. Bagi saya ini dilema, karena bahasa jurnalis dengan bahasa Indonesia yang benar itu kontradiktif.
Dilema bukan sampai di situ. Ada dilema lainnya yang saya pikir ini jadi sebuah masalah besar bagi pekerja-pekerja yang tergolong sebagai pekerja sesama seperti saya. Dilema apakah saya mesti taati aturan main dari perusahaan atau taati aturan kerja yang berlaku di Indonesia? Saya tahu bahwa jam kerja bagi pekerja di Indonesia adalah 8 jam. Ya, perlu diingat, 8 jam! Kalau tidak yakin, coba silakan tengok Pasal 78.2 Undang-Undang Ketenagakerjaan. Di dalamnya terdapat pernyataan yang menjamin para pekerja maksimal 7 jam sehari, dan bila lebih dari itu (8 jam lebih) dianggap lembur. Bila dianggap lembur, maka perusahaan wajib membayar uang lembur. Lalu, faktanya, apakah di perusahaan tempat saya bekerja ada bayaran lembur? Oh, silakan isap jempol. Menurut teman saya, tidak ada perusahaan tempat saya bekerja membayar uang yang tergolong sebagai uang lembur.
Sampai di sini dulu pengalaman singkat ini.

Share this:

Post a Comment

Silakan tinggalkan komentar Anda di sini. Semoga komentar Anda menjadi awal silaturahmi, saling kritik dan saling berbagi.

 
Back To Top
Copyright © 2014 Fredy Wansyah. Designed by OddThemes