The Mecanic (Foto: Blogspot) |
Ulasan Film The Mecanic: Pemilik Kemenangan - Kecerdasan dan
mental adalah dua aspek penting mencapai kemenangan. Siapa saja yang tidak
menyiapkan diri untuk kemenangan sudah barang tentu akan terjebak pada
kemenangan semu. Melakukan sesuatu dengan dadakan hanya membawa pada kegagalan.
Begitu pesan tersurat di dalam film The
Mecanic, oleh sutradara Simon West.
“Kemenangan
milik orang yang siap.” Begitu bunyi pesan di sebuah pistol mewah di bagian
akhir film yang dibintangi Jason Statham ini.
Arthur adalah
seorang pembunuh professional. Ia mendapat pekerjaan dari seorang pimpinan
bisnis gelap. Ia dibayar mahal, berapa pun ia memaminta bayaran tetap dibayar.
Ia mendapat pesanan dari pimpinan tersebut, tiap-tiap calon korban memiki
karakter tersendiri. Ia harus memiliki banyak waktu, tempat, dan data untuk
menganalisis dan merancang strategi pembunuhan. Pembunuhan tidak dilakukan
dengan cara amitiran. Ia merancang bagaimana pembunuh terlihat “seolah-olah”.
Ia punya banyak pengalaman, banyak korban, banyak upah, dan banyak cara,
sehingga mental dan pengalamannya membentuk siapa ia sesungguhnya.
Salah seorang
korbannya ialah orang yang ia kenal. Seperti biasa, ia tega membunuh orang
tersebut meski sempat merasakan kegelisahan. Misi pembunuhan tetap
dilangsungkan. Semua dilakukan cara professional dan “seolah-olah”.
Dengan scenario
yang tidak matang, yang memunculkan banyak fragmen plot paksaan, Arthur
merekrut rekannya untuk menjadi tumbal atau perantara pembunuhan. Sejak itu ia
berinisiatif mendidik rekannya tersebut untuk menjadi pembunuh yang
professional seperti apa yang ia kerjaan. Namun, rekan itu tidak lain adalah
anak salah seorang korban yang ia kenal.
Seperti senjata
makan tuan. Begitu ungkapan yang tepat untuk menggambarkan Arthur dalam
merekrut rekannya. Rekan menjadi musuh, karena dendam terhadap Arthur yang diketahui
sebagai pembunuh bapaknya. Hingga akhirnya, Arthur menjadi “korban” rencana
pembunuhan. Dengan pistol dan tangki bensin, Arthur dirancang sebagai orang
yang akan mati di saat mobil yang ia tumpangi melakukan pengisian bensin. Mobil
meledak, di saat Arthur berada di dalam mobil. Sedang rekannya tersebut berada
di luar.
Arthur paham
situasi bagaimana keluar dari ancaman. Dengan tanpa sengaja mengetahui
keberadaan pistol di tubuh rekannya, Arthur paham situasi dan kondisi. Ternyata
sekian detik sebelum mobil meledak, Arthur bergerak cepat ke luar mobil.
Sementara dalam
potongan lainnya, Arthur telah menyiapkan strategi ledakan di rumah yang ia
sewa untuk merancang pembunuhan. Di kala merasa menang karena berhasil
meledakkan mobil yang ditunggangi Arthur, rekannya tersebut kembali ke rumah
dan memainkan piringan musik yang telah dirancang mengandung “alat peledak”.
Seketika itu pula rekan Arthur tewas akibat ledakan. Sedang Arthur masih bebas
menghirup udara. Begitulah ia melangkah menyambut kemenangan, “Kemenangan milik
orang yang siap.”
Trailer The Mecanic di saluran Youtube:
Trailer The Mecanic di saluran Youtube:
Post a Comment
Silakan tinggalkan komentar Anda di sini. Semoga komentar Anda menjadi awal silaturahmi, saling kritik dan saling berbagi.