Perbincangan Dokter - Di tengah keramaian kantin rumah sakit,
dua orang dokter berbincang sembari melahap nasi masing-masing di piring.
Keduanya saling berkeluh kesah tentang masalah yang dihadapi maing-masing
selama menjadi dokter.
Dokter I memulai keluh kesahnya, “Kesel
yah ngeliat pasien yang rewel. Mana pikiran rumah tanggaku lagi ruwet.”
Dokter II merespon, “Yang sabar... Udah
kewajiban kita sebagai dokter. Namanya juga dokter.”
Tak berapa lama kemudian datang seorang
dokter lainnya. Duduk dan semeja dengan kedua dokter itu. Membawa makanan yang
sudah dipesan. Namun, si dokter ini tidak menggunakan pakaian putih selayaknya
kostum dokter.
Dokter I bertanya kepada Dokter III, “Kenapa
pakaianmu begitu? Bukannya kamu tugas hari ini?”
Dokter III menjawab, “Aku udah males
menghadapi banyak pasien. Dipikir-pikir, nanti aku ketularan. Udah ah, mau
keluar dari rumah sakit ini. Penyakit makin beragam aja sekarang ini.”
Dokter I merespon, “Lah, sama. Aku juga
sering dapetin pasien rewel. Nyebelin yah. Tapi yah aku sih gak setuju dengan
sikapmu, jenuh dengan banyak penyakit malah keluar.”
Dokter III merepon, “Idih. Daripada kita
ketularan.”
Dokter II merespon, “Hei..hei...hei...
Kalian sadar gak bahwa kita ini dokter, tukang menyembuhkan orang-orang yang
sakit. Apalagi kamu (menatap ke Dokter III), masa bilang dirinya dokter tapi
menjauhi penyakit atau orang-orang yang sakit.”
Dokter I merespon, “Benar juga tuh kata
Dokter II. Kan sama aja tuh kayak orang yang melabeli diri sebagai panglima
perang tapi dia sendiri menjauhi musuh. Sama aja kayak dukun tapi melabeli
pasien yang berpenyakit berat dan malah memusuhi si pasien tersebut. Sama aja
kayak orang yang mengajak berbuat baik tapi melabeli orang-orang yang tidak
berbuat baik sebagai musuhnya dan bahkan menjauhinya.”
Dokter III termenung...
Post a Comment
Silakan tinggalkan komentar Anda di sini. Semoga komentar Anda menjadi awal silaturahmi, saling kritik dan saling berbagi.