ARTIKEL PINTASAN

Wednesday, September 9, 2015

Dari Operasi Klub hingga Pablo Escobar

Operasi BNN Cirebon, Sabtu (22/8/2015), di salah satu klub elit, Jalan Cipto, Cirebon. (Dok. BNN Kota Cirebon)
Sabtu (22/8) tengah malam, saya ikut serta operasi Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Cirebon. Target operasi malam itu ialah salah satu klub (semacam tempat diskotik) elit di kawasan CSB, Jalan Cipto, Kota Cirebon.
Seluruh petugas BNN mulai menuju target operasi sekira pukul 00.30 WIB malam. Tentu, bagi penulis, yang sejatinya bukan petugas BNN, mereka-reka bagaimana operasi berlangsung karena ini pengalaman pertama ikut gerebek-menggerebek.
Sebelum sampai di lokasi, saya bingung dan khawatir. Bingung, apa yang akan saya perbuat jika kericuhan terjadi saat penggeledahan berlangsung. Khawatir akan ada orang yang cuap-cuap mengancam sembari membawa senjata tajam atau pisau selayaknya film-film Hollywood. Masa iya saya jadi superhero dengan menendang dada orang tersebut seperti film IP Man. Atau juga, masa iya saya cuma nonton mematung seperti adegan film Casino di depan meja judi.
Tak berapa lama, saya dan para petugas BNN tiba di lokasi. Singkat cerita, semua petugas BNN mengeluarkan alat tes urine dan hal ihwal yang berkaitan.
Singkat cerita lagi, karena kalau saya ceritakan di sini, akan banyak kalimat yang harus disensor. Semua pengunjung dan wanita-wanita pelayan berhasil dites urinenya. Hasilnya, 5 orang dinyatakan positif.
Oh iya, ada peristiwa unik saat penggeledahan ruangan. Salah satu petugas BNN awalnya curiga dengan satu ruangan. Merasa penasaran, lantaran di depan ruangan tersebut berdiri dua orang wanita celingak-celinguk. Saat dipaksa buka, eng eing eng. Hasilnya, wanita-wanita pelayan berjajar jongkok. Sebanyak 15 orang. Uniknya lagi, ruangan itu bukan sembarang ruangan. Di ruangan yang tingginya tak sampai semeter itu berisi jenset. Luas ruangan pun tak seberapa. Jadi, kebayang juga ya ke-15 wanita itu jongkok-jongkok cari kehangatan. Seakan-akan, tak ada pria hidung belang, jenset pun jadi.
Selanjutnya, ke-5 orang tadi digiring ke kantor BNN Kota Cirebon di Jalan Sunyaragi. Entah apa yang ditanyai petugas BNN kepada ke-5 wanita itu, yang jelas mereka diinterogasi. Istilah kepolisian, mereka di-BAP.
Di akhir, ya saya pulang. Karena waktu sudah menunjukkan hampir waktu subuh. Di jalan menuju pulang, benak saya teringat ujaran ketua tim petugas operasi itu, Dwi. "Lokasi klub ini dipilih karena banyak laporan warga. Tempatnya dicurigai ada banyak narkoba," ujarnya.
Lantas saya bergeming, kalau kecurigaan untuk pemberantasan konsumen, upaya operasi ini memang berhasil. Di lain hal, kalau untuk pemberantasan narkoba hingga bersih, mengapa tidak produsennya saja diincar? Saya jadi teringat film tentang kartel narkoba Kolombia, Andreas Escobar. Bukankah film ini mengajarkan saya, Anda, dan semua penontonnya untuk melihat realitas produksi-distribusi-konsumsi narkoba?

Share this:

Post a Comment

Silakan tinggalkan komentar Anda di sini. Semoga komentar Anda menjadi awal silaturahmi, saling kritik dan saling berbagi.

 
Back To Top
Copyright © 2014 Fredy Wansyah. Designed by OddThemes