ARTIKEL PINTASAN

Monday, June 30, 2014

Gestur Capres Debat Sesi II


 
ilustrasi (foto: karikaturgambar.blogspot.com)
Gestur Capres Debat Sesi II - Debat sesi kedua kemarin, Senin 16 Juni 2014, menghadirkan banyak hal menarik. Kedua capres, meski menghadirkan formalisme debat kandidat capres yang normatif, masing-masing menghadirkan simpati dan empati bagi publik.
Calon presiden Joko Widodo (Jokowi) mampu mengatasi pertanyaan-pertanyaan dari calon presiden Prabowo Subianto. Begitu pula sebaliknya, Prabowo mampu mengatasi pertanyaan-pertanyaan dari Jokowi, meski tampak tidak lancar. Jokowi menghadirkan sikap kesiapan debat dengan menunjukkan kartu-kartu yang termasuk dalam rencana program kerjanya. Begitu pula Prabowo, mampu menghadirkan data-data fantastis.
Tak kalah menarik ialah sikap dan gestur kedua capres. Prabowo, setelah Jokowi memaparkan ekonomi kreatif, menyatakan bahwa ia sepakat atas rencana Jokowi menyikapi ekonomi kreatif. Kala itu, Prabowo langsung berdiri, menghampiri Jokowi, dan segera menyalam Jokowi. Bila memerhatikan argumen Jokowi, Prabowo merapatkan kedua telapak tangannya dan sesekali menulis serta sekadar membaca catatannya. Jari-jari tangannya selalu aktif di kala kedua telapak tangan saling mengapit.
Sementara itu, Jokowi selalu menjaga sikap tubuhnya, yang tampak kaku, saat mendengarkan argumen-argumen Prabowo. Ia berusaha duduk santun, meluruskan sikap duduknya, dan matanya menjaga perhatian kepada sosok Prabowo.
Pemaknaan bahasa tubuh kedua capres tersebut tidak terlepas dari pemaknaan identitas figur. Artinya, memaknai bahasa tubuh mereka berarti menempatkan identitas mereka sebagai politis sejak awal pemaknaan. Apa pun yang dilakukan dan digerakkan oleh kedua capres tersebut di panggung debat semata-mata berdasarkan motif politis semata. Lebih fundamen lagi, meski mereka adalah manusia (biasa), profesi atau latar keseharian keduanya menumbuhkan cara pikir, motif, dan karakter mereka sendiri.
Salaman yang dilakukan Prabowo kepada Jokowi terkait paparan ekonomi kreatif Jokowi adalah tindakan penarik daya publik. Prabowo ingin menyampaikan pesan kepada publik bahwa dirinya merupakan sosok patriotis, negarawan, dan rendah hati. Sikap patriotis ini memuat pesan bahwa Prabowo mampu mengambil sikap-sikap pembela rakyat. Bahkan, Prabowo memaparkan, sebelum debat ia dan timnya merancang tata cara perlawanan terhadap Jokowi. "Saya diminta untuk menolak semua paparan Jokowi, tapi kali ini saya tidak setuju dengan tim saya," kata Prabowo. Ucapan dramatis ini mengesankan, bahwa Prabowo pun bisa bersikap melawan terhadap kubunya sendiri selama hal itu berpihak pada rakyat.
Sementara di kubu seberang, Jokowi menunjukkan ketenangan sikap. Melalui ketenangan saat mendengarkan paparan Prabowo itu, Jokowi menyampaikan pesan ke publik bahwa dirinya mampu bersikap etis, cerdas, dan berwawasan. Bola matanya yang kerap tertuju pada Prabowo menyiratkan etika tersebut. Beberapa kali Jokowi menjabarkan tentang singkatan-singkatan, bahkan dengan singkatan pula Jokowi menyerang Prabowo. Jokowi ingin menyiratkan bahwa dirinya berwawasan, mampu menguasai persoalan, serta cerdas. Masyarakat Indonesia didominasi paradigma, bahwa kecerdasan dan wawasan terlihat dari model hafalan. Kondisi inilah yang dimanfaatkan oleh Jokowi (dan timnya).
Apa pun pesan yang terbaca oleh publik atas debat kedua capres tersebut, keduanya tetaplah seorang politisi. Masing-masing kubu punya pengalman politik yang berbeda, sehingga bagaimana kita membaca gestur politis mereka juga bergantung pada pengalaman politik keduanya. Jokowi mulai dikenal sebagai politisi sejak ia menjabat wali kota solo, 2004. Sementara Prabowo memulai karier politiknya dengan membangun jaringan militer. Namun perlu digarisbawahi, Prabowo adalah seorang menantu dari politisi sekaligus presiden kedua, Soeharto.

Bagaimana pun, di era pragmatisme sosial ini, kedua capres adalah figur yang tengah mencari kekuasaan lewat kontestasi politik. Pragmatisme adalah dasar berpikir untuk mengambil capaian tersebut. Kemasan ideologi yang termuat di partai tak ubahnya kemasan produk-produk fastfood.

Share this:

Post a Comment

Silakan tinggalkan komentar Anda di sini. Semoga komentar Anda menjadi awal silaturahmi, saling kritik dan saling berbagi.

 
Back To Top
Copyright © 2014 Fredy Wansyah. Designed by OddThemes