sampul |
Ulasan The Message, Memahami yang Hakikat - Para budak didoktrin, semacam
pemaksaan menerima pemikiran tanpa ada proses pemahaman.
Budak-budak menjadi suruhan para “pejabat” Mekkah. Ke mana pun pejabat itu
pergi, para budak harus mengiringi, memayungi. Budak harus mengikuti perintah
tuannya. Bila tidak mengikuti, ia akan mendapatkan hukuman cambuk.
Para budak, yang didapatkan dengan
cara pembelian, hidup tanpa kebebasan, tak bebas berpikir dan tak bebas
menentukan pilihannya. Semua segi kehidupannya telah ditentukan oleh tuannya,
yang membeli dan memberi makan.
Pengagungan berhala, menyembah
patung, terjadi di mana-mana. Tuhan disosokkan menjadi sebuah patung berbagai
ukuran. Sementara hukuman, seperti hukuman cambuk dan sebagainya dibuat manusia.
Para penguasa menggiring pikiran rakyat dan para budaknya bahwa hukuman
tersebut berasosiasi dengan “perintah tuhan”, tanpa memahami hakikat hukuman.
Di sanalah, seorang Nabi muncul. Ia
mengajak umat kerajaan untuk mengikutinya sebagai perintah Allah. Bermula dari
pesan yang disampaikan oleh tiga lelaki ke tiga kekerajaan, dua di antaranya
Kerajaan Persia dan Kerajaan Alexandria.
Nabi tersebut ialah Muhammad.
Bagian dari Arabia, dibesarkan oleh pamannya. Ketika namanya mulai didengar
sebagai Nabi pembawa pesan Tuhan ke kerajaan-kerajaan, Muhammad merupakan
pasangan hidup Khadijah. Muhammad pergi ke Gua Hira, Khadijah mengkhawatirkan
keberadaan Muhammad.
Penyebaran pesan dari Muhammad
terus berlanjut. Dari budak satu ke budak lainnya. Membeaskan budak satu ke
budak lainnya. Dari kelompok satu ke kelompok lainnya. Hingga akhirnya
membentuk suatu kelompok, Islam, yang kemudian ditakuti oleh kerajaan-kerajaan.
“Manusia sama di hadapan Tuhannya,”
begitulah prinsip yang tersebar. Seorang budak, yang mendapat siksaan cambuk
dan timbunan batu akibat menolak perintah tuannya, dibeli oleh pengikut Nabi
Muhammad demi membebaskan sang budak.
Pembelian itu menunjukkan bahwa
budak tidak patut disiksa atas hukuman yang dibuat oleh penguasanya semata.
Pengikut Muhammad lantas memerangi perbudakan, dan mengajak untuk mengabdi
kepada Allah (Yang Maha Besar).
Begitulah film The Message ini mengisahkan kemunculan Islam yang
dibawa oleh Nabi Muhammad. Film yang diperani oleh Anthony Quinn, Irene Papas,dan
lainnya ini tidak memunculkan raga Muhammad. Di awal pun dibuka dengan pesan:
Para
ilmuan dan sejarawan Islam Universitas Al-Azhar di Cairo, kongres Islam Shiatul
di Lebanon telah menyetujui akurasi dan ketepatan film. Pembuat film
menghormati tradisi Islam, yang menyatakan bahwa peniruan atas nabi menyinggung
perasaan atas semangat spritual di dalam Islam. Untuk itulah, sosok Muhammad
tidak akan ditampilkan.
Post a Comment
Silakan tinggalkan komentar Anda di sini. Semoga komentar Anda menjadi awal silaturahmi, saling kritik dan saling berbagi.