ARTIKEL PINTASAN

Wednesday, April 2, 2014

The Message, Memahami yang Hakikat





sampul 
Ulasan The Message, Memahami yang Hakikat - Para budak didoktrin, semacam pemaksaan menerima pemikiran tanpa ada proses pemahaman. Budak-budak menjadi suruhan para “pejabat” Mekkah. Ke mana pun pejabat itu pergi, para budak harus mengiringi, memayungi. Budak harus mengikuti perintah tuannya. Bila tidak mengikuti, ia akan mendapatkan hukuman cambuk.
Para budak, yang didapatkan dengan cara pembelian, hidup tanpa kebebasan, tak bebas berpikir dan tak bebas menentukan pilihannya. Semua segi kehidupannya telah ditentukan oleh tuannya, yang membeli dan memberi makan.
Pengagungan berhala, menyembah patung, terjadi di mana-mana. Tuhan disosokkan menjadi sebuah patung berbagai ukuran. Sementara hukuman, seperti hukuman cambuk dan sebagainya dibuat manusia. Para penguasa menggiring pikiran rakyat dan para budaknya bahwa hukuman tersebut berasosiasi dengan “perintah tuhan”, tanpa memahami hakikat hukuman.
Di sanalah, seorang Nabi muncul. Ia mengajak umat kerajaan untuk mengikutinya sebagai perintah Allah. Bermula dari pesan yang disampaikan oleh tiga lelaki ke tiga kekerajaan, dua di antaranya Kerajaan Persia dan Kerajaan Alexandria.
Nabi tersebut ialah Muhammad. Bagian dari Arabia, dibesarkan oleh pamannya. Ketika namanya mulai didengar sebagai Nabi pembawa pesan Tuhan ke kerajaan-kerajaan, Muhammad merupakan pasangan hidup Khadijah. Muhammad pergi ke Gua Hira, Khadijah mengkhawatirkan keberadaan Muhammad.
Penyebaran pesan dari Muhammad terus berlanjut. Dari budak satu ke budak lainnya. Membeaskan budak satu ke budak lainnya. Dari kelompok satu ke kelompok lainnya. Hingga akhirnya membentuk suatu kelompok, Islam, yang kemudian ditakuti oleh kerajaan-kerajaan.
“Manusia sama di hadapan Tuhannya,” begitulah prinsip yang tersebar. Seorang budak, yang mendapat siksaan cambuk dan timbunan batu akibat menolak perintah tuannya, dibeli oleh pengikut Nabi Muhammad demi membebaskan sang budak.
Pembelian itu menunjukkan bahwa budak tidak patut disiksa atas hukuman yang dibuat oleh penguasanya semata. Pengikut Muhammad lantas memerangi perbudakan, dan mengajak untuk mengabdi kepada Allah (Yang Maha Besar).
Begitulah film  The Message ini mengisahkan kemunculan Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad. Film yang diperani oleh Anthony Quinn, Irene Papas,dan lainnya ini tidak memunculkan raga Muhammad. Di awal pun dibuka dengan pesan:
Para ilmuan dan sejarawan Islam Universitas Al-Azhar di Cairo, kongres Islam Shiatul di Lebanon telah menyetujui akurasi dan ketepatan film. Pembuat film menghormati tradisi Islam, yang menyatakan bahwa peniruan atas nabi menyinggung perasaan atas semangat spritual di dalam Islam. Untuk itulah, sosok Muhammad tidak akan ditampilkan.

Share this:

Post a Comment

Silakan tinggalkan komentar Anda di sini. Semoga komentar Anda menjadi awal silaturahmi, saling kritik dan saling berbagi.

 
Back To Top
Copyright © 2014 Fredy Wansyah. Designed by OddThemes