ilustrasi (foto: blogspot) |
Kebutuhan Media Sosial
Sejak dicanangkan internet di Indonesia pada belasan tahun
silam, para pengguna internet terus melonjak. Pengguna rela menghabiskan
waktunya di dunia maya, seakan menemukan kenikmatan hidup di dalam dunia maya.
Penetrasi dari tahun ke tahun kian meningkat, seperti pernyataan lembaga riset
bahwa diprediksi penetrasi internet di Indonesia pada tahun 2015 mencapai 90
juta jiwa lebih.
Tentu ini sebuah prestise tersendiri bagi persemakmuran
internet Indonesia. Dengan adanya internet, dunia lebih terbuka. Bangsa kita
semakin dihadapkan pada kemudahan akses dalam bersaing secara global. Dari
berbagai sektor kehidupan pun akan terus berkembang. Sektor ekonomi, misalnya,
para pengusaha mikro tidak perlu lagi berpikir lebih jauh bagaimana
pendistribusian komoditas yang ia jual.
Cukup dengan mengakses internet, komoditas dapat
diperkenalkan kepada masyarakat. Tidak lagi terbatas secara geografis. Selama
calon konsumen itu telah memiliki akses internet, komoditas pun dapat
diperkenalkan secara detail. Persuasifitas semakin mudah dilakukan.
Salah satu caranya ialah melalui penggunaan media sosial.
Media-media sosial kini semakin menjamur, seiring tingginya peminat media
sosial setiap tahun. Beberapa media sosial yang masih menjadi idola pengguna
internet, yakni Facebook, Twitter, Google+, Linkedin, Blogger, Wordpress, dan
Path.
Awal mulanya media sosial lahir dengan adanya pengelolaan
jejaring internet. Dimulai dari berdirinya Geocities, 1995. Geocities merupakan
layanan hosting, yang kemudian diikuti oleh pendirian web-web publik lainnya.
Tidak lama kemudian berdirilah Classmates.com dan Sixdegree.com. Keduanya mampu
melayani beberapa layanan publik dan interaksi antarindividu.
Melihat potensi kebutuhan individu di ruang maya, maka
muncullah layanan situs pribadi Blogger pada 1999. Layanannya mampu menampung
kebutuhan individu, dalam hal ini ialah komunikasi. Fiendster, 2002, kemudian
melirik kebutuhan itu, keinginan interaksi antarindividu secara massal dan realtime. Pada masa booming, Friendster dikenal
sebagai media sosial yang sangat familiar karena keterkenalannya dan
fitur-fiturnya hingga mampu memediasi keinginan lintas usia. Friendster pun
dianggap sebagai pelopor media sosial populis.
Post a Comment
Silakan tinggalkan komentar Anda di sini. Semoga komentar Anda menjadi awal silaturahmi, saling kritik dan saling berbagi.