ARTIKEL PINTASAN

Thursday, November 14, 2013

Meneropong Pendapatan Masyarakat

ilustrasi kemiskinan (blogspot)
Negara ini masih banyak dihuni oleh manusia-manusia korban kekuasaan. Betapa tidak, pendapatan masyarakat belum merata karena pembagian sumber daya alam masih belum merata, meski pemerataan sumber daya alam dinyatakan sebagaian pihak merupakan suatu bentuk utopis.
Cara pandang itu tiba-tiba muncul di pikiran saya ketika melihat realitas kecil di salah satu daerah Garut, Jawa Barat. Minggu (10/11/2013), saya melihat bagaimana kemiskinan kronis menjadi hal yang lumrah di Desa Sindangsari, Kecamatan Leuwigoong, Garut.
Sebut saja Dina, perempuan asli desa setempat, yang saya kunjungi rumahnya. Dia anak terakhir dari empat bersaudara. Dia baru saja menyelesaikan sekolahnya, SMA, tahun ini. Orangtuanya hanyalah buruh tani. “Bapak bekerja di sawah. Bukan sawah sendiri, karena kami punya tanah cuma tanah rumah ini,” tuturnya Dian.
Rumahnya hanya terdiri dari pelepah. Lantainya bukan lantai tehel. Ukuran rumahnya pun hanya berukuran 5 x 8 meter. Pengeluaran keluarga Dian, setelah dihitung, sesuai hasil wawancara, tidak lebih dari Rp3.000.000, akumulasi dari keseluruhan anggota keluarga. Sementara pengeluarannya di kisaran Rp3.000.000
Ketika saya berada di dalam rumahnya, seorang tetangga Dina melintas. Jalannya tertatih-tatih. Ternyata dia terkena penyakit kaki gajah.
Coba bayangkan, pemerintah Garut telah menetapkan Upah Minimum Kabupaten (UMK) Rp965.000. Lain lagi dengan pendapat pemerintah, melalui Menkokesra, tengah tahun 2013, menegaskan bahwa pendapatan per kapita Indonesia sebesar Rp37 juta per tahun. Itu artinya, penghasilan masyarakat Indonesia mampu mencapai Rp3 juta per bulan. Bahkan Presiden SBY lebih optimis. "Pendapatan per kapita Indonesia meningkat signifikan. Akhir 2014, pendapatan per kapita akan mendekati 5000 dolar AS," papar SBY dalam Pidato Kenegaraan Presiden RI dalam rangka HUT Kemerdekaan RI ke-68, Jumat (16/7/2013), seperti ditayang di Republika Online.

Share this:

Post a Comment

Silakan tinggalkan komentar Anda di sini. Semoga komentar Anda menjadi awal silaturahmi, saling kritik dan saling berbagi.

 
Back To Top
Copyright © 2014 Fredy Wansyah. Designed by OddThemes