ARTIKEL PINTASAN

Monday, July 22, 2013

Ngobrol Perubahan Corak Film Indonesia




Film Soe Hok Gie, salah satu film Indonesia bercorak sejarah
Film Indonesia merupakan salah satu topik obrolan kala itu di M. Toha, Bandung, Sabtu (20/07), tepatnya di rumah anyar teman sekampus dahulu. Obrolan film Indonesia kami bermula dari pertanyaan, “Gimana kabar Nelly? Udah jadi filmnya (film Soekarno).” Pertanyaan itu berkembang menjadi sebuah topik obrolan (agak) serius –keseriusan itu selalu lebih bernilai/bermanfaat- seputar judul-judul film Indonesia hingga corak film Indonesia masa kini.

Bila kita meletakkan cara pikir pascakolonial, sebagai negara bekas jajahan tentunya meletakkan dasar tolak ukur perfilman dilihat dari keberadaan dan keterpengaruhan film asing di Indonesia. Begitulah pikiran saya mulai bekerja di kala ketiga rekan sedang asyik ngobrol. Penjajah membawa (keterpengaruhan) film ke Indonesia pada masa itu, masa penjajahan Belanda pada tahun 1900, tidak semata-mata berdasarkan motif komersil dan kampanye, melainkan ada motif penguasaan budaya yang secara tidak sadar akan memengaruhi cara pikir dan mentalitas masyarakat Indonesia. Kala itu penjajah (Belanda) membawa film Eropa ke Indonesia, selain untuk ditonton di internal golongan penjajah juga ditayangkan kepada khalayak umum (masyarakat Indonesia).

"Di masa orde baru film PKI yang digemborkan Soeharto adalah film Indonesia yang berkualitas secara sinematografi. Malah konon katanya film itu nyaris menyabet penghargaan di luar negeri," papar Kibo, yang merespon obrolan dengan agak serius. Wahid merespon pernyataan Kibo. Kemudian mereka, Wahid, Ijul dan Kibo, seakan asyik membicarakan film PKI. Mereka mengargumentasikan persoalan kualitas dan kontektualitas film yang jadi kampanye ideologis tersebut.

Tanpa mengulas dan menjabarkan corak film Indonesia yang politis itu, saya seakan mengalihkan fokus PKI tadi, "Film Indonesia sekarang lagi masa-masa transisi corak, dari corak mistik dan sensualitas menuju corak kesejarahan." Obrolan berlanjut menyoroti film film Indonesia tentang sejarah, dari era Soe Hok Gie hingga Sang Kiai dan film yang akan launching, Soekarno (garapan Hanung). 

Begitulah obrolan singkat nan bermanfaat, yang dilakukan setelah aktivitas berbuka bareng. Tanpa kesimpulan bersama, obrolan singkat pun berakhir. Tanpa kepastian seperti apa corak film Indonesia dari periode ke periode, sepanjang sejarah perfilman Indonesia. Menurut saya itu memang sulit, sulit memahami corak (dominan) film Indonesia dari masa ke masa.

Share this:

Post a Comment

Silakan tinggalkan komentar Anda di sini. Semoga komentar Anda menjadi awal silaturahmi, saling kritik dan saling berbagi.

 
Back To Top
Copyright © 2014 Fredy Wansyah. Designed by OddThemes