ARTIKEL PINTASAN

Thursday, December 1, 2011

Sastra Anak dan Media Massa


Sastra Anak dan Media Massa

Sastra Anak

Sastra anak dalam ruang media massa cetak (koran) belum mendapatkan ruang selayaknya sastra dewasa –Nurgiyantoro menggunakan istilah ini, kadang menggunakan istilah adult literature- (nonanak). Sastra di koran yang terbit setiap akhir pekan lebih didominasi sastra dewasa. Beberapa koran, setahu saya, yang menerbitkan sastra anak di antaranya: Kompas, Media Indonesia, Solo Pos, Kedaulatan Rakyat, dan Pikiran Rakyat. Media massa cetak lainnya yang khusus memediasi karya anak-anak saat ini, salah satu yang sering dikenal, adalah majalah Bobo.


Karya-karya sastra anak yang minim media tersebut akhirnya harus berada pada media-media kreatif-alternatif. Salah satunya adalah internet. Melalui facebook, blogger, maupun laman situs lainnya difungsikan sebagai media karya-karya sastra anak. Padahal, media massa cetak justru lebih efektif dan efisien dibandingkan media kreatif-alternatif. Koran sebagai salah satu media massa cetak yang hadir setiap hari minggu sangat efektif terhadap masa libur sekolah anak-anak, sehingga karya-karya sastra anak akan mendapatkan pembaca yang tepat.


Bukanlah suatu perihal mudah memahami perbedaan yang jelas antara sastra anak dengan sastra dewasa. Bila dipandang dari aspek penulisnya, sastra anak bukanlah jenis karya sastra yang harus ditulis oleh anak-anak. Tapi bukan pula karya-karya yang harus ditulis oleh penulis dewasa yang telah memahami teknik kepenulisan sastra anak. Sastra anak adalah suatu jenis (klasifikasi) kesastraan yang didasari atas karya-karya sastra yang dikhususkan untuk pembaca anak-anak dan sesuai dengan cara pandang anak agar dapat dipahami oleh anak-anak.


Tidak hanya penilaian baik atau buruk atas pembacaan sastra dewasa oleh anak, melainkan hal yang terpenting adalah paham atau tidak paham. Karya diciptakan berorientasi terhadap pembacaan anak. Oleh karena itu, unsur terpenting dalam sastra anak adalah bahasa. Bahasa tersebut merupakan suatu jembatan pemahaman makna, gagasan, imajinasi, dan unsur-unsur sastra lain yang terkandung di dalam suatu karya.


Peran Media Massa

Tidak diragukan lagi peran media massa sebagai “alat” publikasi suatu karya. Hal ini telah teruji, bahwa karya sastra berkembang dan ada di ranah publik, salah satunya, karena media massa. Begitu pula “keinginan” sastra anak di masa depan.

Sastra anak yang kurang bergeming bukan hanya karena faktor pembaca dan penulis, melainkan faktor ruang yang menghubungkan pembaca dengan karya hasil penulisnya. Minimnya ruang untuk membuka keterhubungan berakibat sastra anak pun jauh dari potensi peminat-dominan. Semakin banyak ruang-ruang seperti ini maka semakin lebarlah potensi hubungan karya dengan pembaca. Ruang-ruang inilah yang diperankan oleh media massa, baik cetak maupun digital.


Media massa berupa koran cukup efektif dibanding media massa lainnya. Bila sastra-sastra diterbitkan pada hari Minggu akan sangat efektif, sebab pada hari itu merupakan masa libur sekolah anak-anak. Namun, bukan berarti media jenis ini hanya memberikan ruang pada hari minggu.


Media massa digital (multimedia) kurang begitu nyaman bagi orang tua. Dunia maya yang penuh keterbukaan informasi dan fiturnya berpotensi meciptakan perkembangan yang negatif bagi anak-anak. Tetapi, karena keterbukaan tersebut hubungan antara pembaca dengan penulis dapat berjalan lebih baik dibandingkan media massa cetak. Hanya keberadaan hal-hal yang tidak diinginkan sangat perlu diwaspadai orang tua dalam mengakses dan memberikan karya-karya sastra anak dalam dunia maya.


Jadi, perkembangan sastra anak dalam perkembangan sastra sebaiknya memprioritaskan mediasi karya pada media publik, khususnya koran. Sastra anak bukanlah suatu klasifikasi wujud karya sastra yang dibiarkan begitu saja, karena anak-anak pun membutuhkan pemahaman hidup melalui unsur-unsur estetis yang terkandung di dalam karya sastra. Dengan membuka lebar-lebar keberadaan sastra anak di ranah publik, maka perkembangan sastra dewasa (adult literature) pun akan dipengaruhi atas kondisi sastra anak pada anak-anak.

Share this:

Post a Comment

Silakan tinggalkan komentar Anda di sini. Semoga komentar Anda menjadi awal silaturahmi, saling kritik dan saling berbagi.

 
Back To Top
Copyright © 2014 Fredy Wansyah. Designed by OddThemes