Dear Pembaca, apakah Anda pernah mendengar iklan layanan tentang air di
layar televisi? Petikan kalimat iklan layanan tersebut begini, “Air mengalir
dampai jauh…” Pastilah ada yang mendengar. Ada pula memang yang tidak pernah
mendengar iklan yang telah terbilang klasik tersebut.
Apabila Anda
mendengar, Anda termasuk orang yang beruntung. Perhatikan saja petikan kalimat
di atas, mengisyaratkan bahwa air itu sangat penting sehingga ia terus
mengaliri dunia. Karena itulah disebut “sampai jauh”. Jauh berarti sulit terhingga.
Seandainya tidak mengalir sampai jauh, entah bagaimana nasib sebagian manusia
di bebarap belahan bumi pertiwi ini.
Pembaca tahu
bahwa manusia berasal dari segumpalan air, yakni sperma. Manusia bermula dari
perkawinan dua insan, yang menghasilkan sperma. Sperma melanjutkan
perjalanannya ke dalam rahim. Setelah di rahim, sperma akan membentuk benih
manusia. Setelah itu, ia dibungkus air ketuban. Begitu keluar dari rahim
(lahir), manusia bayi segera mungkin untuk diberi air (Air Susu Ibu). Begitulah
siklus air di dalam kehidupan manusia itu. Ia terus berputar sampai jauh.
Dear Pembaca, tak usah sedih apabila Anda tidak pernah mendengar iklan
tersebut. Coba perhatikan bentuk kata-kata lainnya yang mirip. Salah satunya
ialah “Tanah Air”. Apa jadinya apabila frasa itu tanpa “air”? Tentu frasa
menjadi tidak bermakna negeri, melainkan cuma merujuk sejenis materi, yakni
tanah.
Biasanya frasa
itu digunakan untuk menunjuk suatu wilayah yang dihuni manusia. Penghuninya
mengorganisasi wilayah dan penghuni secara baik dan kolektif. Mereka berpijak
di atas tanah. Mereka bergerak dan hidup karena air. Begitulah pentingnya unsur
tanah dan air.
Pembaca juga
tahu bahwa manusia berasal dari segumpalan tanah dan akan kembali ke tanah.
Manusia hidup dengan tumbuh-tumbuhan dan binatang yang tersedia di dunia ini.
Manusia memakan dua mahluk dunia tersebut untuk mempertahankan kelangsungan
hidupnya. Pembaca sekalian pasti tahu bahwa tumbuh-tumbuhan hidup dari tanah,
di mana akarnya tertanam di tanah. Pembaca sekalian juga pasti tahu, sebagian
besar binatang-binatang memakan jenis tumbuh-tumbuhan (herbivora). Sebagian
lagi, binatang pemakan daging (karnivora) pun memangsa binatang-binatang
pemakan tumbuh-tumbuhan. Contohnya, musang memakan ayam.
Dear Pembaca, coba perhatikan baik-baik lagi dua mukadimah di atas,
kutipan iklan dan frasa “Tanah Air”. Dua mukadimah ini sudah menunjukkan
pentingnya air bagi kehidupan, baik bagi kelangsungan alam maupun kesehatan
manusia itu sendiri.
Dear Pembaca, setelah membaca mukadimah perihal benda cair yang cukup
penting ini, apakah Anda masih mengabaikan keberadaan air di sekitar Anda?
Apakah Anda merasa air tidak cukup penting daripada uang? Apakah Anda
menganggap bahwa air bukanlah unsur yang membuat Anda sehat? Apakah Anda masih
mengabaikan ancaman krisis air?
Sejatinya
manusia membutuhkan air untuk sirkulasi metabolisme tubuh. Anak-anak terdiri
atas 80% kandungan air. Dewasa terdiri atas 60% kandungan air. Sementara lansia
terdiri atas 50% kandungan air. Tahun lalu, dr. Inge Permadhi, MS, SpGK, dari
Unit Jejaring dan Humas Indonesian Hydration Working Group (IHWG), menjelaskan
bahwa anak-anak membutuhkan asupan 1.100-1.600 mililiter air per hari dan orang
dewasa membutuhkan asupan 2.300-2.500 mililiter air per hari. Kebutuhan itu
sesuai pemenuhan batas dehidrasi.
8 gelas per hari |
Dengan
pemenuhan asupan air tersebut, metabolisme akan berjalan lancar. Darah akan
terus bekerja normal. Peredaran darah diikuti kerja-kerja organ lainnya.
Apabila tidak
terpenuhi secara berkala metabolisme pun terganggu. Artinya, tubuh akan
kedatangan tamu yang menyedihkan, yakni penyakit. Tentu penyakit bukanlah
keadaan yang diinginkan siapa pun di dunia ini. Sakit membuat tubuh tidak mampu
beraktivitas normal, sehingga aktivitas sehari-hari terganggu, seperti
aktivitas ekonomi dan aktivitas lainnya.
Mother Nature
Network pernah melansir penyakit-penyakit
yang diakibatkan kekuarangan asupan air secara berkala. Penyakit tersebut ialah
asma dan alergi, tekanan darah tinggi, ganggu kulit, kolesterol tinggi,
gangguan ginjal, gangguan pencernaan, dan radang sendi.
Penyakit
kurangnya asupan air satu di antaranya mengancam kematian, yakni asma. Seperti
dijelaskan Mother Nature Network, ketika dehidrasi keluar masuknya udara
ke dalam tubuh menjadi terbatas. Pada situasi seperti itulah sumber-sumber
penyakit masuk melalui udara, karena sirkulasi udara tidak berjalan normal.
tanda dehidrasi |
Penyakit asma
merupakan jenis penyakit yang menyerang tanpa batas usia. Asma juga dapat
menyerang laki-laki maupun perempuan. Badan Kesehatan Internasional (WHO)
mencatat, pada tahun 2006 terdapat 226 juta orang dari 300 juta orang di dunia
meninggal akibat asma.Dari angka itu, 12 juta di antara penderita asma
merupakan penduduk Indonesia. Dan penyakit ini merupakan salah satu dari
sepuluh jenis penyakit penyebab kematian. Belum diketahui secara pasti angka
kematian akibat penyakit asma yang dilatari kekurangan asupan air (dehidrasi).
Meski begitu, resiko penyakit asma dapat diminimalisasi dengan adanya asupan air
ke dalam tubuh secara normal.
//
Dear Pembaca, tahukah Anda bahwa ketersedian air di Indonesia belum
memadai secara maksimal. Lembaga statistik nasional, Badan Pusat Statistik
(BPS), mendata, dalam retan tahun 2004-2013, penduduk Indonesia masing
kekurangan akses air. 78,2 juta jiwa atau 32,27% penduduk Indonesia masih
kekurangan akses air minum aman. Sementara itu, 96,7 juta jiwa atau 40,29%
penduduk Indonesia masih kekurangan akses sanitasi layak. Data Kantor Utusan
Khusus Presiden RI (KUKPRI) untuk MDGs juga mencatat bahwa 54,9% penduduk Indonesia
tidak memiliki akses air minum tanpa kemasan.
Angka tersebut
cukup mengkhawatirkan. Sebagian penduduk Indonesia masih terancam potensi
penyakit akibat kekurangan asupan air. Tingginya angka tersebut ternyata, salah
satu faktor, akibat ketidakpedulian kita (negara Indonesia) terhadap
pengoptimalan daya tahan air.
Padahal,
Indonesia termasuk negara potensi air terbesar kelima di dunia. Curah hujan di
Indonesia termasuk relatif besar, yakni mencapai 1.000-4.000 mm/tahun. Ahli di
Indonesia, seperti dilansir Bisnis.com tahun lalu, dinukil windiland.blogspot.com, juga menyatakan bahwa potensi
air di Indonesia mencapai 700 triliun meter kubik per tahun. Namun, air yang
bisa ditampunng hanya 200 meter kubik, atau hanya dengan ketahanan 0,02%.
//
Dear Pembaca, jika Anda peduli kehidupan Anda sendiri maka mulailah
peduli terhadap air di sekitar Anda. Tanpa air, ternyata dirimu bukanlah
apa-apa. Dengan kekurangan air, ternyata diri Anda bisa jatuh sakit, sehingga
Anda tidak dapat beraktivitas.
Dear Pembaca, jika Anda peduli lingkungan Anda maka mulainya aware
terhadap potensi-potensi pencemaran air di sekitar Anda. Tanpa air, tanah di
sekitar Anda akan kering (gersang). Dengan kekurangan air, ternyata lingkungan
Anda tidak dapat optiomal menyeburkan tanaman yang mampu menghasilkan udara
segar (O2, dan membakar CO2 di kala siang hari).
Dear Pembaca, ketahuilah betapa pentingnya air bagi kesehatan.
Kesehatan bagi kita adalah kelestarian antara tanah dan air. Begitulah air
mengalir sampai jauh, dan melintasi tubuh manusia sebelum akhirnya kembali ke
tanah.
Catatan sumber gambar
Gambar 1: http://www.thecanadiandaily.ca/wp-content/uploads/2013/08/Water-Droplet.jpg
Gambar 2: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYrAwrtbK_BPtU499C_yX5LDwbbPutWxckFOOCodK4CdqfrqlfHKD4bq_csdOvb9aR1GldwLRZh5QnlFZiSTeUGVA_F_HF81AaTFYPJL-Mi9VI1JGcklr8HxBg8DFV_cFNmDf1bV6xbw/s1600/waterglass.png
Gambar 3: http://mediskus.com/wp-content/uploads/2013/08/kulit-dehidrasi.jpg
Edukasi tentang urgensi air harus terus menerus dilakukan yaa.. Supaya kita peduli dengan air.
ReplyDeletehttp://bukanbocahbiasa.wordpress.com/2014/08/30/yaiks-sumber-air-minumku-tercampur-tinja/