Pikiran Pemilih Calon Presiden - Ada banyak logika pemilih dalam pilpres. Ada logika lurus dan
ada pula logika terbalik. Tiap-tiap logika punya maksud tersendiri dan punya satu
tujuan.
Jika si pemilih suka calon A, dan ingin calon tersebut menjadi
pemimpin negara, maka ia mencoblos calon A. Jika si pemilih tidak suka calon A,
dan tidak ingin calon A memimpin negara, maka ia akan mencoblos si B. Jika si
pemilih tidak suka calon A, dan ingin membuktikan bahwa si A buruk dalam
kepemimpinan, maka ia akan mencoblos si A. Begitulah dasar berpikir pemilih
terhadap calon. Selanjutnya, atas suka atau tidak suka, pemilih akan
mengembangkan pemikirannya.
Ada pula dasar pemilihan yang berdasarkan kepartaian. Ada
pemilih yang loyal terhadap partai, dari dulu hingga sekarang percaya pada
partai X. Ada pemilih yang tak loyal, bergantung pada situasi dan kondisi. Ada
pula pemilih berdasarkan pengalaman. Misalnya, saat partai X berkuasa kekerasan
terjadi di lingkungannya. "Ih, gak mau milih partai itu lagi, siapa pun
yang dia calonkan. Dulu pas presidenya dari partai itu, preman semena-mena,"
kata salah seorang warga di Simalungun, pada masa-masa pemilihan legislatif
2014.
Selain itu, ada pula pemilih pesimistis. Pemilih tidak yakin
dengan calon maupun partai yang ada. Biasanya pemilih seperti ini tidak memberi
ruang kepercayaan sedikit pun kepada calon maupun partai yang ada. Bisa saja
karena pengalaman buruk. Bisa saja karena penilaian sistemnya. Bisa saja karena
keengganannya memikirkan politik. Bisa saja karena keburukan moral dari politisi
yang sering tampil di layar televisi. Pemilih seperti ini biasanya tergolong
dalam lingkaran Golongan Putih (golput).
Di luar dasar berpikir pemilih itu semua, ada pula
suara-suara pemilih yang mengambang. Tidak punya sikap, bak air. Selalu mengikuti
instruksi orang-orang sekitarnya saat masa pencoblosan. Awalnya cuek. Tak ingin
ambil pusing. Saat pencoblosan, barulah ia bertanya-tanya kepada orang di
sekitarnya.
Lalu, seperti apa dasar pikirmu sebagai pemilih yang memiliki
hak suara pemilihan presiden kali ini?
Post a Comment
Silakan tinggalkan komentar Anda di sini. Semoga komentar Anda menjadi awal silaturahmi, saling kritik dan saling berbagi.