ARTIKEL PINTASAN

Sunday, November 22, 2009

Teknologi Pembunuh!

Teknologi Pembunuh!
(sebuah keresahan hati)

Semakin berkembang zaman manusia, semakin canggih pula teknologi-teknologi yang ada dengan dalih memenuhi keterbatasan manusia itu sendiri. Manusia sebagai materi pastilah memiliki keterbatasan, pun aku. Maka, manusia berpikir untuk mengatasi keterbatasan itu dengan teknologi.

Aku yakin tidak hanya aku sendiri yang berpikir bahwa teknologi itu bermanfaat. Tetapi, di sisi lain teknologi itu berdampak besar terhadap perubahan-perubahan sosial, individual, dan alam. Kekhawatiran ini akan berujung pada kondisi alam dan manusia itu sendiri, yang secara sengaja mengadakan kematian bagi dirinya.

Aku sebagai salah satu unsur sosial tidak mampu keluar dari determinasi teknologi. Seperti dalam menjalani perkuliahan, tugas-tugas harus dikirim melalui email sehingga harus bersinggungan pula dengan teknologi tercanggih abad ini (internet). Padahal, jika ditelisik dari berbagai komponen-komponenya, internet sangat berdampak pada manusia. Seperti potensi kerusakan mata, penggumpalan darah, dan kerusakan saraf otak. Memang kita akui fungsi internet sangat berpengaruh dalam dunia informasi sehingga mampu mencerdaskan penggunanya. Tapi, apakah layak kalau manusia cerdas hanya hidup dengan waktu yang singkat, dan mengalami ketergantungan padanya?

Pabrik-pabrik kokoh menjulang di berbagai tempat. Mesin-mesin canggih dalam hitungan sekian detik mampu menciptakan banyaknya produk kebutuhan sehari-hari manusia. Kemudahan berprilaku semakin menikmatkan tubuh manusia itu sendiri, meski harus dikorbankan dampak sosial kulturalnya sendiri. Ya, secara sadar atau tidak sadar pola-pola sosial kultur kita telah diubah oleh kecanggihan teknologi saat ini. Entah apa nikmatnya hidup tanpa sosial kultur yang kuat dalam situasi interaksi individu. Aku merasa, salah satu kenikmatan hidup adalah adanya interaksi dengan sesama manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Dan, aku pun sadar, aku membuat kerasahan hati ini karena adanya pabrik-pabrik menjulang tinggi hingga dapat menciptakan komputer yang kugunakan ini. Listrik untuk menyalakan komputer pun telah kuhabiskan beberapa watt, dengan mengorbankan alam sebagai ‘media’ kehidupan kita.

Lebih indah kehidupan manusia itu bila berkomunikasi tanpa henpon (interaksi langsung). Bahkan dengan interaksi langsung aku mampu memahami komunikasi tersebut.


Tertawalah kalian bila aku ingin hidup dengan kuda sebagai kenderaanku.
Menangislah kalian dengan kepuasan teknologi saat ini.

Share this:

Post a Comment

Silakan tinggalkan komentar Anda di sini. Semoga komentar Anda menjadi awal silaturahmi, saling kritik dan saling berbagi.

 
Back To Top
Copyright © 2014 Fredy Wansyah. Designed by OddThemes